Kamis, November 21, 2024
27.3 C
Jakarta

Renungan dna Bacaan Sabtu 6 November 2021, Pekan Biasa XXXI

Bacaan Pertama: Roma 16:3-9,16,22-27

Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus

SAUDARA-saudara, sampaikan salamku kepada Priska dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi; dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.

Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristen. Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini.

Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi DIa, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!

Mazmur: 145:2-3,4-5,10-11

Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

  • Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
  • Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
  • Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bacaan Injil Sabtu 6 November 2021: Lukas 16:9-15

Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?

YESUS berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu?

[Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.” Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”

Demikianlah Injil Tuhan

Kontes Pidato

ADA seorang laki-laki di Jepang yang ikut kontes pidato pada akhir Perang Dunia kedua. Laki-laki Jepang tersebut memilih tema “Kekudusan Kerja.” Sebagian orang tersenyum ketika mendengar tema yang dipilih anak tersebut. Tetapi ketika mendengar kisahnya, senyuman mereka berubah menjadi tangisan.

Para pendengarnya meneteskan air mata, ketika anak tersebut menceritakan bahwa orang tuanya beserta rumah mereka hancur ketika bom meledak di Nagasaki. Dia adalah anak sulung dari tiga bersaudara yang masih hidup. Karena mereka adalah orang Kristen, mereka bertiga berdoa di atas rumah mereka yang telah menjadi abu. Mereka meminta petunjuk dari Tuhan apa yang harus mereka lakukan. Salah satu dari mereka berkata, “Aku tahu apa yang harus kita lakukan. Kita harus bekerja, kita bisa bekerja dan kita harus melakukannya.”

Merekapun mengumpulkan papan-papan bekas dan tiang-tiang. Mereka mulai membuat gubuk kecil di mana mereka bisa tinggal setelah tempat tinggal mereka hancur. Ketiga bersaudara tersebut bisa mengatasi rasa dendam dan kepahitan yang menyebabkan hidup mereka muram.

Mereka telah melepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah mendatangkan penderitaan bagi mereka. Mereka tidak larut dalam kesedihan dan dendam, tetapi mereka bangkit dan mulai mengerjakan apa yang dapat mereka kerjakan. Dari kisah tersebut kita belajar dua hal yang sangat berguna untuk kehidupan kita.

  Pertama, menyimpan dendam hanya merugikan diri sendiri. Orang yang selalu menjaga kebugaran rohaninya tidak akan pernah mengizinkan dendam ada di dalam dirinya. Itu hanya akan meracuni Jiwa dan tubuhnya sendiri. Ayub 5: 2 berkata, “Sesungguhnya orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.” Jika kita berpikir secara jernih, sebenarnya ketika kita menaruh dendam kepada orang lain, yang terluka adalah diri kita sendiri. Sedangkan orang yang kita benci atau yang kepadanya kita dendam tidak merasakan apa-apa. Dia menikmati kehidupannya sementara kita menyiksa diri.

  Kedua, bangkit dari keterpurukan dan melakukan sesuatu yang berguna adalah tindakan yang tepat. Tidak sedikit orang yang membiarkan dirinya berlarut-larut di dalam dendam atau kebencian dan di dalam keadaan tertentu yang menyebabkannya semakin terpuruk.

  Kalau saat ini kita sedang mengalami sakit hati dendam dan kemarahan pada seseorang, sadarlah. Kita harus bangkit dan melakukan sesuatu yang berguna. Perjalanan kita masih panjang. Masih banyak hal baik dan berguna yang dapat kita kerjakan. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, banyak hal bisa saja terjadi dalam hidupku. Mampukan aku untuk terus memandang-Mu agar aku tidak terlarut dalam kondisi yang bisa merugikan diriku sendiri. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Saptu.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021.Amen.

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini