RUTENG, Pena Katolik – Pemerintah telah mengangkat Romo Yohanes Servatius Lon sebagai guru besar di Universitas Katolik St. Paulus, ruteng, Nusa Tenggara Timur. Imam berusia 62 tahun ini adalah juga rektor di kampus itu. Romo Servatius mendapat gelar guru besar dalam bidang ilmu agama dan budaya. Pengumuman pengangangkatan ini dismapaikan pada 25 Oktober 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Saya kagum dengan kehormatan ini. Ini adalah hasil dari perjuangan ilmiah yang menuntut kerja keras, kesabaran dan kebijaksanaan,” kata Romo Servatius 26 Oktober 2021.
Dengan pengangkatan ini, Romo Servatius menjadi profesor pertama di Universitas St. Paulus. Ia juga merupakan rektor pertama kampus itu.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meresmikan Universitas St. Paulus pada 26 Mei 2019. Kampus ini merupakan penggabungan IKIP St. Paulus dan Akademi Ilmu Kesehatan St. Paulus.
Profesor Agama dan Budaya
Romo Servatius sebelumnya merupakan lulusan Institut Filsafat Katolik Ledalero di Maumere. Ia ditahbiskan menjadi imam Keuskupan Ruteng pada tahun 1987. Selanjutnya, ia menerima gelar doktor dalam filsafat hukum gereja di Universitas Ottawa di Kanada pada tahun 1996. Hingga saat ini, ia telah menjadi dosen selama lebih dari 25 tahun.
Dosen pendidikan teologi ini berterima kasih kepada semua pihak, terutama universitas, yang telah memotivasi dan membantunya selama ini. “Pengangkatan guru besar ini dapat memotivasi dosen lain di universitas untuk mencapai hal yang sama,” kata Romo Servatius.
Rekan dosen, Romo Marselus Ruben Payong mengatakan bahwa jabatan guru besar itu adalah penghargaan atas dedikasi Romo Servatius dalam mendidik kaum muda. “Dedikasi dan semangatnya menginspirasi dosen-dosen lainnya untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
