VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengirim 15.000 es krim ke tahanan Roma. Paus Fransiskus mengirim es krim ini ketika Kota Abadi dilanda panas terik di musim panas. Selasa 7 September 2021. Gelatto itu dibawa ke penjara Regina Coeli dan Rebibbia oleh Kardinal Konrad Krajewski.
Departemen Vatikan yang melakukan tindakan amal itu atas nama paus mengatakan bahwa pada bulan-bulan musim panas mereka berusaha untuk membuat gerakan evangeliasi kecil untuk membantu dan memberikan harapan kepada ribuan orang di penjara Roma. Departemen ini menjelaskan bahwa mereka fokus pada melakukan pekerjaan fisik belas kasih selama musim panas, hal ini dilakukan ketika kantin dan badan amal di Roma terpaksa membatasi kegiatan mereka.
Sebelum pengiriman es krim ini, Paus Fransiskus sering berinisiatif untuk melakukan kegiatan-kegaitan “keakraban” bagi orang-orang miskin di sekitar Kota Roma. Selain itu, Paus juga intens memperhatikan para narapidana di Kota Roma.
“Oleh karena itu, seperti setiap tahun, sekelompok kecil tunawisma, atau mereka yang tinggal di asrama, dibawa ke laut atau danau, dekat Castel Gandolfo, untuk bersantai sore hari dan makan malam di restoran pizza,” kata press rilis departemen itu.
Paus Humanis
Pada bulan Agustus saja, misalnya, sebuah tomograph dibeli dan dikim ke, senilai sekitar $600.000. Alat ini persiapan untuk sebuah klinik medis yang sedang direnovasi atau baru dibangun, telah selesai untuk hampir dua juta euro [$2,4 juta] di tiga negara termiskin di Afrika.
Tahun 2015, Paus Fransiskus membasuh kaki para narapidana di penjara Rebibbia pada Kamis Putih tahun itu. Ia juga melakukan hal yang sama untuk para tahanan di penjara Regina Coeli tahun 2018.
Pada bulan Juni tahun ini, paus menerima sekelompok sekitar 20 tahanan di kediamannya. Orang-orang itu adalah narapidana dari penjara dengan keamanan rendah, bagian dari kompleks Rebibbia yang terletak di pinggiran timur Roma. Mereka didampingi oleh direktur penjara, pendeta, dan pejabat. Setelah itu, mereka pergi ke Museum Vatikan, yang dibuka kembali untuk pengunjung pada bulan Mei.
Pada Maret 2020, di awal merebaknya wabah virus corona di Italia, pemerintah Italia melarang kunjungan ke narapidana. Beberapa narapidana di kompleks penjara Rebibbia melakukan kerusuhan sebagai protes atas keputusan tersebut. Di tempat lain di Italia, para tahanan mulai membakar, menyandera, dan merampok klinik medis penjara. Sedikitnya 12 narapidana tewas di negara itu dalam tiga hari akibat kerusuhan.
Musim panas ini adalah salah satu yang terpanas di Italia, dengan kebakaran hutan berkobar di selatan negara itu. Pulau Mediterania Sisilia mencatat suhu 119,84 derajat Fahrenheit (48,8 derajat Celcius) pada 11 Agustus 2021.