Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Lima Bersaudara yang Seluruhnya Terpanggil Menjadi Suster

Lima Bersaudara menjadi suster di Spanyol. (Aleteia)

BURGOS, Pena Katolik – Sebuah kejutan besar, saat lima bersaudara di Spanyol seluruhnya terpanggil dan memilih menjadi suster. Mereka bergabung dengan komunitas religius kontemplatif di Spanyol yang sama, Jesus Communio, yang didirikan pada 2010 di Burgos, Spanyol Utara.

Suster Yordania menjadi yang pertama bergabung dengan Jesus Communio. Tahun berikutnya, giliran Suster Francesca dan Suster Amada de Jesus. Tak berselang lama, dua bulan kemudian, giliran Suster Ruth Maria, ia adalah yang tertua dari lima bersaudara itu. Terakhir, enam bulan kemudian, Suster Nazaret juga masuk bergabung dalam Jesus Communio.

Jesus Communio membuat sebuah tayangan video yang kemudian diposting di Youtube. Video itu menceritakan perjalanan lima suster religious itu. Dalam kesaksiannya, Suster Amada de Jesus berkata, bahwa keputusan yang ia dan keempat saudaranya ambil adalah sebuah kejutan untuk banyak orang

“Ini adalah kejutan besar bagi semua orang ketika Tuhan kita memanggil kita lima suster ke institut dalam jangka waktu dua tahun.

Mereka bahkan belum pernah berbicara satu sama lain tentang panggilan mereka. Suster Nazaret berpikir ada “rasa haus” yang dibangkitkan Roh Kudus dalam diri mereka. Inilah yang menjadikan mereka tergerak untuk menjadi suster. Sedangkan Suster Amada menambahkan, Tuhan memiliki rencana-Nya, dan mengetahui waktu dan tempat untuk setiap orang.

Di dalam video itu Suster Amada de Jesus menceritakan bahwa sejak masa kanak-kanak dia telah memupuk hubungan yang sangat sederhana dengan Tuhan, tetapi panggilan untuk hidup religius tidak begitu sederhana untuk dilihat dan disambut. “Pada saat tertentu, Dia tahu bahwa Dia menginginkan saya untuk diri-Nya sendiri, dan memikirkannya saja sudah membuat saya bahagia, tetapi saya juga berpikir bahwa panggilan itu adalah penolakan menjadi seorang wanita, istri, dan ibu. Dan saya menempatkan diri saya di hadapan-Nya dan meminta Dia untuk tidak memanggil saya untuk meninggalkan itu.

Suster Amada saat mengenang kisah panggilannya bercerita, ia sedang belajar menjadi guru pendidikan khusus, dan magang di sebuah lembaga pendidikan untuk anak-anak disabilitas. Namun pada suatu hari, ia menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan Jesu Communio. Pertemuan bersama umat paroki itu membahas pengalaman “penyelamatan dan penyembuhan”.

“Tuhan ada di dalam diri orang-orang cacat itu, mengeluarkan yang terbaik dari saya sebagai pribadi. Saya akan belajar di pagi hari dan berpikir tentang apa yang baik untuk orang ini atau itu. Kita diciptakan untuk mencintai dan dicintai, dan Dia adalah sumber cinta,” ungkap Suster Amanda.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini