Hari Amal Internasional: Kenangan akan Kebaikan Bunda Teresa

0
981
Bunda Teresa dari Kolkata. (Aleteia.org)

JENEWA, Pena Katolik – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2012 menetapkan 5 September sebagai Hari Amal Internasional. Hari itu dipilih untuk menghormati Bunda Teresa dari Calcutta, yang meninggal 5 September 1997.

“Hari Amal Internasional didirikan dengan tujuan untuk menyadarkan dan memobilisasi orang, LSM, dan pemangku kepentingan di seluruh dunia untuk membantu orang lain melalui kegiatan sukarela dan filantropi,” kata situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bunda Teresa, seorang penerima Hadiah Nobel Perdamaian, menghabiskan hidupnya dalam doa dan pelayanan kepada yang termiskin dari yang miskin. PBB resolusi yang menetapkan 5 September sebagai Hari Amal Internasional menyerukan negara-negara anggota “untuk memperingati Hari Amal Internasional dengan cara yang tepat, dengan mendorong amal, termasuk melalui pendidikan dan kegiatan peningkatan kesadaran publik.”

“Amal, seperti gagasan tentang kesukarelaan dan filantropi, memberikan ikatan sosial yang nyata dan berkontribusi pada penciptaan masyarakat yang inklusif dan lebih tangguh,” kata sebuah reles PBB dalam situs web. Mendukung pentingnya amal dan dampaknya yang sangat nyata dalam masyarakat, PBB percaya bahwa “Amal dapat meringankan dampak terburuk dari krisis kemanusiaan, melengkapi layanan publik dalam perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan perlindungan anak.” “Ini juga mempromosikan hak-hak yang terpinggirkan dan kurang mampu dan menyebarkan pesan kemanusiaan dalam situasi konflik.”

Dalam surat ensikliknya baru-baru ini Fratelli Tutti, Paus Fransiskus menyerukan pembaruan tatanan politik, yang diubah oleh amal. Dia menulis, “Amal, yang merupakan jantung spiritual politik, selalu merupakan cinta istimewa yang ditunjukkan kepada mereka yang paling membutuhkan; itu mendasari semua yang kita lakukan atas nama mereka.” Mendekati tema-tema yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh Hari Cinta Kasih Internasional, Paus Fransiskus menegaskan, “Hanya tatapan yang diubah oleh kasih yang dapat memungkinkan martabat orang lain diakui dan, sebagai akibatnya, orang miskin diakui dan dihargai dalam martabat mereka, dihormati dalam identitas dan budaya mereka, dan dengan demikian benar-benar terintegrasi ke dalam masyarakat.”

Setelah Angelus pada 5 September, Paus Fransiskus berdoa, “Hari ini adalah peringatan Santa Teresa dari Kalkuta, yang dikenal semua orang sebagai Bunda Teresa. Tepuk tangan meriah!” Dia melanjutkan, “Saya menyampaikan salam saya kepada semua Misionaris Cinta Kasih, yang bekerja di seluruh dunia dan sering memberikan pelayanan yang heroik.”

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here