tweetPaus Fransiskus, lewat Tweet, 8 Juni mengundang pria dan wanita dari semua agama untuk bergabung dalam doa untuk perdamaian: Hari ini pukul 1 siang Aksi Katolik Internasional menyerukan dedikasi “satu menit untuk perdamaian,” masing-masing menurut tradisi agamanya sendiri. Mari kita berdoa secara khusus untuk Tanah Suci dan untuk Myanmar” adalah tweetnya untuk Selasa pagi. Paus mengingatkan inisiatif itu dalam Angelus Minggu, 6 Mei. Ketika menerima pesan ini dengan rasa terima kasih, Sekretaris Jenderal Federasi Internasional Aksi Katolik, Maria Grazia Tebaldi, mengatakan, Paus Fransiskus meminta semua umat beriman menjadi seniman perdamaian dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dalam wawancara dengan Vatican News, Tebaldi menjelaskan “Acara ini dirayakan untuk pertama kalinya tahun 2014 dan sejak itu, setiap 8 Juni, di setiap benua kami berdoa untuk perdamaian di Tanah Suci.” Tahun ini, lanjutnya, “di hati masing-masing juga akan ada perhatian khusus untuk Myanmar.” Imbauan itu, kata Tebaldi, ditujukan kepada semua orang, artinya semua orang bisa beribadah di rumah, di tempat kerja, di mana pun mereka berada. Banyak umat beriman, lanjutnya, adalah anggota asosiasi atau komunitas, “jadi doanya juga akan kolektif dan di beberapa negara juga akan ada inisiatif online, seperti di Argentina.” Mengenai waktu, dia menyimpulkan, itu tidak mengacu pada zona waktu, tetapi garis waktu pukul 13:00 atau 1 siang relatif untuk masing-masing negara bagian tertentu, dan mulai di Filipina akan berlanjut “dalam doa bersama yang besar untuk perdamaian.”(PEN@ Katolik/paul c pati/Vatican News)