Gereja-gereja Katolik di seluruh negeri secara bersamaan membunyikan loncengnya di hari Minggu, 9 Mei, untuk menandai setahun sebelum pemilihan umum (pemilu) nasional. Lonceng gereja dibunyikan setidaknya selama tiga menit pada tengah hari setelah doa Angelus untuk mendorong warga yang memenuhi syarat untuk mendaftar dan memberikan suara untuk pemungutan suara Mei 2022.
Upaya itu merupakan bagian dari inisiatif yang disiapkan oleh Eleksyon 2022 Koalisyon, aliansi non-partisan dan multisektoral dari 29 kelompok sipil dan agama, termasuk Caritas Filipina, lembaga aksi sosial Konferensi Waligereja Filipina.
“Mari bangkitkan dan ramaikan kembali kecintaan kita pada negara. Daftarlah untuk memberikan suara,” kata direktur Caritas nasional Uskup Jose Colin Bagaforo. Sekretaris eksekutifnya, Pastor Antonio Labiao, menekankan pentingnya Gereja memimpin dalam memobilisasi warga menuju “keterlibatan aktif” untuk pemilu tahun depan.
“Penting bagi Gereja jika kita serius dengan mandat kita… untuk berpartisipasi aktif. Inilah panggilan bagi kita untuk terlibat dalam tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Mgr Labiao.
Menurut data yang diungkapkan Komisi Pemilihan (Comelec) bulan Februari, akan ada 73 juta orang Filipina yang akan berusia 18 tahun ke atas tahun 2022. Komisi itu mengatakan sekitar 1,5 juta akan memberikan suara untuk pertama kalinya. Sekitar 4 juta pemilih baru yang memenuhi syarat belum mendaftarkan diri, sementara 7 juta lainnya telah dicabut dari daftar pemilihan karena tidak memberi suara pada pemilihan sebelumnya dan harus mendaftar ulang. “Kami melihat lebih dari 12 juta suara jika pemilih yang memenuhi syarat dan yang dinonaktifkan berpartisipasi kali ini,” kata Comelec. Batas waktu pengajuan aplikasi pendaftaran adalah 30 September 2021.
Dewan Pastoral Paroki untuk Pemungutan Suara Bertanggung Jawab (PPCRV) hari ini juga meluncurkan persiapan dan komitmennya untuk menjaga proses pemilihan. Misa dirayakan di keuskupan-keuskupan berbeda dengan intensi misi PPCRV untuk pemilu yang kredibel, jujur, akurat, bermakna dan damai tahun depan. “Misa baru permulaan. PPCRV menyerukan doa dari umat untuk bangsa saat kita menghitung mundur hingga 9 Mei 2022,” kata dewan itu.(PEN@ Katolik/paul c pati/CBCP News)