Home KEGEREJAAN Pastor Marianus Welan: Kita tidak bisa berjuang sendiri menghadapi bencana ini

Pastor Marianus Welan: Kita tidak bisa berjuang sendiri menghadapi bencana ini

0

Belarasa NTT

Direktur Caritas Keuskupan Larantuka Pastor Marianus Welan Pr berterima kasih karena ketika berhadapan dengan bencana banjir dan longsor akibat siklon tropis Seroja ini mereka tidak sendiri. “Kalau kita berjuang sendiri-sendiri, tidak bisa,” kata imam itu seraya bersyukur atas “kerja sama luar biasa yang terbangun dengan Caritas Indonesia (Karina), yang menunjukkan sebuah paguyuban luar biasa dan sangat membantu kami menghadapi bencana ini.”

Pastor Marianus memberi kesaksian dalam Konferensi Pers “Respon Gereja Katolik Indonesia untuk NTT” yang dilakukan secara virtual 12 April 2021 dengan peserta lebih dari 50 orang. Caritas Keuskupan Larantuka, yang mengalami dampak terparah di Pulau Adonara itu, kata imam itu, sudah membuat pendataan, namun upaya itu masih dalam proses karena banyak akses terputus.

“Tetapi bukan menunggu pendataan selesai baru kita merespons. Dengan apa yang ada, dan melalui tim Caritas Keuskupan Larantuka serta dalam jalinan Karina dan juga Crisis Center Keuskupah Larantuka kita langsung turun ke lokasi dan merespon situasi ini. Inilah peran Gereja berhadapan dengan bencana,” kata imam itu.

Untuk mengatasi bencana ini, lanjut Pastor Marianus, “bukan kita lakukan secara eksklusif kepada orang-orang kita, tetapi kita menyasar kepada situasi inklusif, menyapa semua umat juga dari agama lain.” Juga dijelaskan bahwa pelayanan kepada para korban dilakukan dalam koordinasi antara pimpinan Gereja dan Pemerintah. “Memang ada gap tertentu, tetapi kita berjuang meminimalisir supaya kegiatan kita tetap jalan dan penyintas secepatnya ditolong,” kata imam itu.

Juga dijelaskan distribusi logistik ke daerah-daerah dan posko-posko dibangun dengan peran satu pintu. “agar semua bantuan yang diberikan melalui jalinan Karina disalurkan ke Caritas Keuskupan Larantuka kemudian ke Tim Crisis Center Keuskupan Larantuka.”

Semua yang diterima, lanjut imam itu, didokumentasikan lalu dikirim dengan pendataan agar tidak overlapping, “jangan sampai di satu posko tertentu ada kelimpahan, sementara masyarakat atau kelompok lain mengalami kesulitan.”

Selain itu, juga ada koordinasi dengan keuskupan terdekat, Keuskupan Maumere, Keuskupan Agung Ende, dan Keuskupan Ruteng, “dan saya juga sangat senang bahwa teman-teman di Regio Jawa, Regio MAM, Regio Kalimantan dan Regio Sumatera cukup luar biasa punya andil menolong kami.” Tanpa peran teman-teman keuskupan lain, “apalah artinya kami berhadapan dengan situasi ini?”(PEN@ Katolik/paul c pati)

Direktur Caritas Keuskupan Larantuka Pastor Marianus Welan Pr (paling kanan)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version