“Dunia saat ini sedang mengalami banyak tantangan, kaum perempuan selalu ditantang, kemajuan teknologi menantang kaum perempuan untuk beradaptasi dengannya,” kata Koordinator Justice, Peace, Integration of Creation (JPIC) Kongregasi SSpS Flores Barat Suster Maria Yosephina Pahlawati SSpS dalam permenungan ibadat online untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret.
Suster Yosephina ajak semua peserta, yang terdiri dari para suster SSpS Provinsi Flores Barat, mitra kerja SSpS Flores Barat, mahasiswa Unika Santo Paulus Ruteng, sahabat dan kenalan SSpS Flores Barat, untuk memilih tantangan, “agar bisa menikmati udara kemenangan dan menjadi wanita-wanita yang hebat di masa kini.”
“Memilih untuk ditantang,” kata Suster Yosephina dalam permenungannya, adalah tema hari perempuan sedunia tahun ini. “Dengan tema ini kita semua diajak untuk mensyukuri rahmat bahwa kita terlahir sebagai seorang perempuan, sambil mengingat perempuan-perempuan hebat yang pernah, selalu dan akan hadir di dalam ziarah hidup kita.”
Menyadari bahwa mereka “perempuan-perempuan hebat yang dipanggil Tuhan untuk berkomunio, berjejaring untuk berjalan bersama dalam karya pewartaan di tengah dunia,” Koordinator Komisi Komunikasi Kongregasi SSpS Flores Barat Suster Herlina Hadia SSpS mengatakan bahwa komisi itu mengundang peserta untuk bersama-sama berdoa bagi kaum perempuan di seluruh dunia, agar menyadari diri dan identitas sebagai perempuan.
“Mari bersatu membuat para perempuan di masa lalu bangga, para perempuan di masa sekarang, terinspirasi, dan memberikan para perempuan masa depan visi,” tegas suster itu seraya mengajak semua perempuan “mensyukuri diri sebagai seorang perempuan yang memiliki identitas istimewa dalam hidup, karya, dan pelayanan.”
Menurut Provinsial SSpS Flores Barat Suster Maria Yohana SSpS, “perempuan diidentikkan dengan Hidup-Cinta, yang dikaitkan dengan perannya sebagai pembawa, pemelihara, dan merawat kehidupan. Sikap perempuan dalam konteks ini adalah tanggap, peduli, dan penuh perhatian.”
Maka dalam ibadat online itu Suster Yohana meminta peserta menciptakan sesuatu yang luar biasa dalam setiap peluang atau kesempatan yang sederhana. “Dan ingatlah selalu bahwa Tuhan menciptakan kita dengan istimewa, menjadikan kita yang terbaik di mata-Nya dan di mata dunia. Amalkan dan wujudkan idaman Tuhan itu dengan berbuat baik bagi sesama dan diri sendiri.”(PEN@ Katolik/Suster Herdiana Randut SSpS)