Hampir setahun pandemi memengaruhi kehidupan kita. Namun, masih begitu banyak tempat dan gereja yang memberlakukan pembatasan signifikan, termasuk di Indonesia. Mungkin Anda sedang bersiap merayakan Prapaskah tanpa bisa menghadiri devosi dan liturgi secara langsung.
Praktik kuno menerima abu di dahi menandakan dimulainya musim pertobatan ini, dan sulit membayangkan Rabu Abu tanpa penandaan abu di dahi! Tetapi, meskipun Anda tidak dapat datang ke gereja secara langsung pada Hari Rabu Abu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan pada hari ini.
Di beberapa tempat, Katedral Ruteng, misalnya, penerimaan abu kepada umat ditiadakan. Selanjutnya ditulis dalam Facebook katedral itu, “Umat menerima abu seperti penerimaan komuni batin.” Di keuskupan lain, abu bisa diambil di gereja oleh ketua lingkungan atau prodiakon untuk dibagikan kepada umat dan ditandakan sendiri saat Misa online, dan cara lainnya.
Tapi, kalau Anda tidak bisa ke gereja dan sedang mencari cara bermakna untuk merayakan Rabu Abu dari rumah, cobalah salah satu ide di bawah ini, yang ditawarkan Aleteia.(PEN@ Katolik/paul c pati/Theresa Civantos Barber/Aleteia)
Bagaimana dengan kami yang lagi menjalani karantina dicamp yang kadang bermasalah dengan sinyal utk online
Tempat saya susah sinyal gimana caranya ikut rabu abu secara online