Home KEGEREJAAN Mgr Edwal: Imamat mesti dicintai, karya pastoral mesti dibawa dalam cinta yang...

Mgr Edwal: Imamat mesti dicintai, karya pastoral mesti dibawa dalam cinta yang tulus

0
(PEN@ Katolik/yf)
(PEN@ Katolik/yf)

“Pertama, imamat itu adalah karya rahmat, maka belajarlah untuk memelihara rahmat ilahi dalam kehidupan setiap hari seraya meletakkan roh kerendahan hati untuk tetap taat, miskin dan murni untuk imamat yang kudus dan berahmat ini.”

Uskup Maumere Mgr Edwaldus Martinus Sedu Pr memberikan pesan itu kepada Diakon Edwardus Dionisius Goa dan Diakon Guido Rudi Radho sebelum menahbiskan keduanya dalam Misa di Katedral Santo Yosef Maumere, 17 Januari.

Dalam Misa bertema “Apa Yang Kamu Cari?” itu, Mgr Edwal yang didampingi 25 imam juga menegaskan bahwa “ketaatan, kemiskinan dan kemurnian bukanlah perkara intelektual semata, melainkan pengolahan hidup terus-menerus hingga akhir hidup. Imamat mesti dicintai, karya pastoral apapun mesti dibawa dalam cinta yang tulus.”

Uskup juga minta mereka belajar melakukan kebaikan dalam setiap perjalanan imamat dengan orang-orang sekitar hingga umat atau lembaga yang dipercayakan kepada mereka. Imamat, lanjut uskup, sama nilainya dalam Kristus, maka “janganlah mudah putus asa hanya karena terseret pada arus dunia yang mengedepankan prestasi dan prestise, atau mengutamakan gelar dan pamor jabatan, atau pun ketenaran dan popularitas.”

Dalam Misa yang dimeriahkan koor OMK Pusat Katedral Santo Yosef Maumere itu, Mgr Edwal juga menegaskan bahwa “imamat dalam keheningan jauh lebih bermakna daripada imamat dalam kompetisi gengsi dan prestasi.” Maka, dalam Misa yang memenuhi protokol kesehatan itu, uskup mengajak kedua imam baru itu untuk belajar “mengolah kepahitan dalam hidupmu setiap saat dan temukanlah kegembiraan imamat dalam persaudaraan dengan sahabat imam lain.”

Wakil orang tua imam baru, Martinus, mengingatkan kedua orang tua dari imam yang baru itu untuk tidak berkecil hati karena suasana pandemi yang membatasi kehadiran umat. “Kurangnya umat yang hadir tidak mengurangi martabat Sakramen Imamat itu sendiri,” Martinus mengingatkan.

Penggunaan masker dan cuci tangan, lanjut Martinus, juga mengingatkan kedua imam baru untuk “tetap menggunakan mulut untuk mewartakan cinta Tuhan kepada sesama” dan mencuci tangan mengingatkan para imam baru itu untuk “bersih hati dan suci.”

Uskup Edwal menugaskan Pastor Guido Rudi Radho Pr sebagai Pastor Rekan di Paroki Kenaikan Kristus Watubala dan Pastor Edwardus Dionisius Goa Pr di Yayasan Cristo Re Maumere.(PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)

Foto-foto di bawah ini diambil oleh PEN@Katolik/yf

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version