Pen@ Katolik

Lima Orang Kudus yang menyukai permainan catur

Museum Inggris | CC BY-NC-SA 4.0
Museum Inggris | CC BY-NC-SA 4.0

Santo dan santa ini adalah penggemar permainan catur berabad-abad yang lalu. Catur menjadi sangat populer berkat pertunjukan terbaru seperti The Queen’s Gambit dari Netflix, yang telah mengumpulkan jutaan pemirsa. Dan meskipun permainan itu mungkin perlu kesabaran seorang kudus, hanya segelintir santo dan santa Gereja yang dikenal sebagai pemain yang tekun. Berikut ini beberapa orang yang menggunakan permainan itu untuk membangun persahabatan dan ikatan, untuk mengirim pesan yang kuat, serta untuk menghabiskan waktu.

Santo Thomas Becket

Uskup Agung Canterbury di abad ke-12 itu banyak bermain catur dengan sahabat karibnya, Raja Henry II. Dikatakan bahwa keduanya memiliki “hanya satu hati dan satu pikiran,” tetapi bertentangan atas hak Gereja. Pembunuhan atas dirinya, yang dituduh secara salah atas nama raja, menyebabkan Henry melakukan pengakuan dosa di depan umum di makam Becket.
© Pastor Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0

Santo Carolus Borromeus

Kardinal Italia ini adalah pemain yang tekun. Kepadanya pernah ditanya, “Yang Mulia, jika kepada Anda dikatakan bahwa Anda akan mati, apa yang harus Anda lakukan?” Dia menjawab, “Saya harus selesaikan permainan catur ini. Saya memulainya untuk kemuliaan Tuhan, dan saya harus mengakhirinya dengan intensi yang sama.”
© Domain Publik

Santo Fransiskus Xaverius

Misionaris abad ke-16 ini memainkan peran penting dalam menyebarkan agama Kristen ke India, Jepang, dan Kepulauan Melayu. Imam Jesuit itu adalah seorang penggila catur yang sering bermain catur di rumah-rumah teman, dan semasa hidupnya sebagai misionaris terlihat bermain catur dengan tentara.
© Domain Publik

Santo Paus Yohanes Paulus II

Paus orang Polandia itu adalah penggemar berat catur. Tahun 1999, FIDE benar-benar memberinya gelar “Grand Commander of the Legion of Grandmasters.”
© Mondarte | CC BY-SA 4.0

Santa Teresa dari Avila

Meskipun dia bukan seorang pemain, catur memainkan peran besar dalam kehidupan Pujangga Gereja ini. Biarawati Karmelit itu pernah memberikan analogi catur yang menarik untuk menggambarkan bagaimana suster harus mempersiapkan doa mereka guna “menskakmat Tuhan.” Alasannya adalah, persiapan dan latihan untuk berbuat seperti itu akan menciptakan landasan spiritual yang kuat. Penggunaan cerdik dari permainan ini membuatnya menjadi santa pelindung catur.
© Domain Publik

(PEN@ Katolik/pcp/berdasarkan Cerith Gardiner/Aleteia)