Saya yakin pasti kita memiliki guru atau dosen favorit, yang mengajar begitu baik dan enak ditangkap. Saat mengikuti mata pelajaran atau kuliah dari guru atau dosen itu, pelajaran seakan-akan menjadi mudah ditangkap dan dimengerti. Biasanya kita pun mendapat nilai yang cukup baik dari guru atau dosen tersebut. Sebaliknya, guru dan dosen yang kita tidak sukai, pelajarannya pun tidak kita sukai dan tidak jarang kita mendapat nilai kurang baik. Sosok seorang guru dan profesor terkadang mempengaruhi bagaimana kita memahami mata pelajaran dan kuliah.
Dalam Injil 12 Januari 2021 (Markus 1:21b-28), kita membaca betapa orang-orang takjub dengan Yesus yang mengajar bahkan menghardik roh jahat. Orang-orang tidak sangka kalau Yesus berbuat seperti itu. Mereka pun sadar bahwa apa yang diucapkan Yesus sama seperti apa yang Ia lakukan dalam hidup-Nya. Yesus menjadi pribadi yang integral. Apa yang Ia lakukan sesuai dengan apa yang Ia katakan. Inilah ajakan bagi kita yang mau ikut Yesus. Kita terkadang bisa berbicara hal yang manis-manis dan indah, tetapi apa yang kita lakukan dalam hidup ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita ucapkan.
Sahabat, sekali lagi kita diajak menjadi pribadi yang tampil apa adanya, seperti Yesus yang memiliki kuasa baik lewat perkataan dan perbuatan-Nya. Kita diundang menjadi pribadi yang mampu dan selaras dengan apa yang kita katakan dan lakukan. Belajar menjadi rendah hati dan selalu menintrospkesi diri, kita melihat tindakan dan ucapan kita sebagai cermin untuk diri sendiri sebelum melihat pada orang lain.(FRAY.EL.OP)