Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan suara bulat menetapkan 4 Februari, peringatan penandatanganan “Dokumen untuk Persaudaraan Manusia” oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Ahmad Al-Tayyeb, sebagai “Hari Persaudaraan Manusia Internasional.”
Majelis Umum memberikan suara pada hari Selasa 22 Desember dan mengajak Negara-Negara Anggota dan jaringan PBB untuk memasukkan perayaan ini ke dalam kalender mereka dimulai tahun 2021.
Resolusi PBB yang didukung oleh Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Guinea Ekuatorial, Maroko, Burkina Faso dan Venezuela itu memperhatikan pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed el-Tayeb, pada 4 Februari 2019, di Abu Dhabi.
Resolusi itu juga menyerukan kepada semua negara anggota untuk “terus mengupayakan budaya perdamaian guna membantu perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.” Ini termasuk, menurut dokumen itu, mobilisasi “upaya masyarakat internasional yang mendukung perdamaian, toleransi, inklusi, pemahaman, dan solidaritas.”
Saat memperkenalkan resolusi itu, perwakilan Uni Emirat Arab mengatakan resolusi itu merupakan tanggapan atas meningkatnya kebencian agama di tengah pandemi Covid-19, kata situs web PBB.
Resolusi itu mengatakan, Majelis Umum menegaskan kembali tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, khususnya hak atas kebebasan berpikir, suara hati dan beragama.
“Memperhatikan semua inisiatif internasional, regional, nasional dan lokal, sebagaimana mestinya, dan upaya-upaya para pemimpin agama, guna meningkatkan dialog antaragama dan antarbudaya, dan dalam hal ini memperhatikan juga pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad al-Tayyib, tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi, yang menghasilkan penandatanganan dokumen berjudul ‘Persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup bersama,’ [Sidang Umum] memutuskan untuk mencanangkan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional, yang akan dirayakan setiap tahun mulai tahun 2021,” tulis Majelis Umum PBB.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan John Burger/Aleteia)