Pemerintah Italia melarang Misa Natal tengah malam dan membatasi perjalanan antardaerah guna mencegah kemungkinan “gelombang ketiga” virus corona. Italia telah kehilangan hampir 60.000 orang karena Covid-19. Itulah negara pertama setelah Cina yang dilumpuhkan oleh pandemi global. Tanggal 3 Desember, Italia kehilangan 993 orang karena infeksi itu, kematiannya meningkat 21% dalam 14 hari lalu. Menteri Kesehatan Junior Sandra Zampa mengatakan, Misa Malam Natal harus diakhiri pukul 20.30, sehingga orang dapat mematuhi jam malam pukul 10 malam. Dia juga mengatakan perayaan Natal harus dibatasi untuk anggota keluarga. Perjalanan antardaerah juga akan dibatasi seperti saat gelombang pertama pandemi. “Mulai 20 Desember, orang-orang hanya akan bisa ke luar wilayah mereka untuk keadaan darurat seperti merawat orang tua tunggal,” kata wartawan Reuters dalam wawancara dengan saluran televisi swasta La7. Gereja Italia secara terbuka menyatakan mendukung langkah-langkah ini untuk menegakkan jarak sosial demi kepentingan kesehatan masyarakat. Wakil Presiden Konferensi Waligereja Italia Mgr Mario Meini mengatakan, seperti dilaporkan oleh ANSA, Misa Natal “akan berlangsung dengan sepenuhnya menghormati norma-norma itu.” Kepatuhan terhadap langkah-langkah itu, kata Mgr Meini, akan jadi “tanda solidaritas untuk semua.”(PEN@ Katolik/pcp/Zelda Caldwell/Aleteia)