Pasti kita pernah mengalami situasi di mana kita tidak tahu lagi mau berbuat apa. Kita merasa semua cara sudah dilakukan tetapi tidak ada jalan keluar. Kita bingung, putus asa dan merasa segala sesuatu tidak ada artinya. Ketika berada pada poin ini, kita mulai mencari pertolongan dari Tuhan agar Ia membantu dan menolong. Kita mungkin sama seperti si orang buta yang terus-menerus berteriak dan mohon agar Tuhan mendengarkan.
“Yesus, anak Daud, kasihanilah aku,” yang ditulis dalam Injil hari ini, 16 November (Lukas 18:35-43) adalah seruan orang buta yang sadar akan kelemahan dan kekurangannya. Ketika ia tahu bahwa ia butuh pertolongan, maka ia tidak segan berteriak dan berseru agar Yesus mau menolongnya. Itu yang kita harus lakukan. Ketika tahu bahwa kita butuh pertolongan dari Tuhan maka kita diajak untuk memohon belas kasih-Nya, kita diajak berseru kepadanya, kita diajak berdoa, karena kita tahu Tuhan tidak akan meninggalkan dan membiarkan kita. Ketika orang buta itu berseru dengan suara lantang, Yesus pun tergerak hati-Nya dan menyembuhkan orang buta itu. Ini yang kita harapkan dan mohonkan. Ketika berseru dan memohon dengan sungguh, maka Tuhan Allah akan mendengarkan dan membantu kita.
Sahabat terkasih, contoh orang buta di Yeriko itu menunjukkan kepada kita, pertama, dalam hidup ini kita adalah orang yang membutuhkan pertolongan, dan kedua, dengan memohon dan berseru pasti ada yang akan mengulurkan tangan membantu kita keluar dari masalah yang kita hadapi. Dalam hidup sehari-hari janganlah segan untuk berseru dan memohon pertolongan kepada Tuhan Allah, karena kita percaya Tuhan Allah tidak akan tinggal diam melihat kita.(FRAY.EL.OP)