Hari Sabtu, 7 November 2020, kami Ordo Pewarta merayakan Pesta Semua Orang Kudus anggota ordo kami. Pesta ini adalah ungkapan rasa syukur mengenang saudara-saudari kami yang sudah termasuk dalam bilangan para kudus yang menjadi pendoa dan teladan dalam hidup. Banyak keunikan terjadi dalam bilangan para kudus Ordo Pewarta. Bhinneka tunggal ika, mereka berbeda-beda tetapi satu. Para kudus itu memiliki latar belakang berbeda-beda, memiliki status sosial berbeda, tapi mereka sama-sama menimba dari satu sumber yang sama, hidup dan spiritualitas Bapa Agung Santo Dominikus.
Mungkin Santo Dominikus tidak pernah bermimpi akan memiliki banyak anggota yang akan menjadi para kudus. Tetapi, lewat keteladanan dan laku hidup yang ia perkenalkan, banyak orang akhirnya mencapai kesucian dan menjadi teladan bagi anggota ordo yang lainnya. Kita sama-sama bersyukur memiliki saudara yang begitu jenius seperti Thomas Aquino dan Albertus Agung. Kita bersyukur pula memiliki seseorang dengan pengalaman-pengalaman mistik dan pujangga Gereja seperti Katarina dari Siena. Kita pun bersyukur memiliki orang kudus yang hidupnya sangat bersahabat dan mencintai semua ciptaan seperti Martinus de Porres. Semua ada dalam satu kesatuan. Begitu banyak lagi santo dan santa baik yang religius, imam, suster, bruder maupun awam. Mereka semua belajar dan hidup dari contoh Santo Dominikus.
Sahabat terkasih, lewat teladan para kudus ini, kita pun diundang untuk terus menjadi suci serta kudus. Kudus dan suci terkadang tampak sulit dan tidak mungkin, tetapi sebenarnya hidup suci dan kudus bisa dilakukan dalam hidup sehari-hari. Kalau dibayangkan, memang nampak jauh, tetapi kalau mau dilakukan, sebenarnya sangat dekat dalam hidup kita. Belajar rendah hati dan membuka diri adalah cara pertama untuk menjadi suci dalam hal sederhana. Selamat menjadi suci dan kudus dalam hidup kita sehari-hari. (FRAY.EL.OP)