Kadang kita punya pengalaman berjumpa dan berinteraksi dengan seseorang yang bekerja tidak sesuai ekspektasi. Cara kerjanya terlalu lambat dan kurang memenuhi standar yang kita miliki. Kita pun capek dan kesal. Biasanya kita mau marah ketika menemukan kesalahan orang itu. Kalau bisa, kita mau orang ini keluar dan tidak bekerja bersama kita. Atau di lain situasi, saat berjumpa anggota komunitas atau teman terkadang kita harus berusaha lebih dalam memahami dan mengerti teman itu. Kadang kita berpikir orang seperti ini seharusnya tidak menjadi bagian dari kita. Banyak hal kita jumpai dan kita merasa diri paling tepat dan benar dalam berintereaksi, sehingga orang lain harus sama seperti ekspektasi dan mau kita.
Hari ini, 24 Oktober 2020, dengan perumpamaan pohon ara (Lukas 13:1-9), sebenarnya Yesus mau mengajarkan kita menikmati proses dan memberikan waktu untuk orang-orang serta situasi sekitar kita. Dunia zaman sekarang semua serba instan dan cepat. Terkadang kita hanya mau melihat hasil dan tidak mau melihat proses. Kita mau enaknya saja dan kadang lupa bahwa yang enak datang dari proses yang tidak gampang. Sama juga dalam hidup berkomunitas dan berinteraksi. Terkadang kita hanya mau dengan mereka yang sepikir dan sejalan dengan kita dan mulai menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham. Tetapi, perumpamaan mengajak kita belajar berjalan bersama dalam komunitas dengan setiap latar belakang teman-teman kita. Ketika kita berproses bersama maka kita mulai bisa memahami dan mengerti satu dengan yang lain.
Sahabat yang terkasih. Jangan berhenti pada hasil tetapi bagaimana memaknai proses yang kita jalani. Jangan terburu-buru, tetapi nikmati tahap demi tahap sehingga memiliki pengalaman sendiri yang membuat kita semakin mampu bertumbuh dan berkembang dalam diri masing-masing. Semoga kita sungguh menikmati setiap proses yang ada dan melihat karya tangan Tuhan yang sedang merenda dalam hidup kita.
FRAY.EL.OP