Paus Fransiskus sering mengatakan bahwa tangisan bayi di gereja adalah suara untuk bersukacita, dan hari ini, Rabu 21 Oktober 2020, sebelum memulai katekese pada audiensi umum, tanpa bisa mendekati umat dan peziarah yang hadir, Paus mengatakan sekali lagi kepada seorang ibu yang menghibur anaknya yang menangis dan menyusuinya, “Terima kasih untuk kesaksianmu.”
Paus memulai audiensi di Aula Paulus VI Vatikan itu dengan menjelaskan bagaimana virus corona memaksanya menjaga jarak dari para peziarah karena meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Italia. Meskipun Paus ingin mendekati mereka yang hadir, dia tidak bisa melakukannya karena bahaya penularan bagi semua.
“Saya minta maaf berbuat begini, tetapi ini demi keselamatan kalian,” kata Paus. Karena itu, Paus tidak mendekat dan tidak ada jabat tangan dengan Paus saat itu. Sebaliknya Paus menyarankan kepada yang hadir agar mereka saling menyapa dari kejauhan, tetapi meyakinkan bahwa mereka dekat dengan hatinya.
Tetapi kemudian, lanjut Paus, ketika Kitab Suci sedang dibaca, “perhatian saya tertuju pada bayi laki-laki atau perempuan yang menangis di sana, dan saya lihat mama yang memeluk dan menyusui bayi itu dan saya katakan: inilah yang Tuhan lakukan kepada kita, seperti mama itu. Dengan kelembutan dia berusaha menghibur dan merawat bayinya. Itulah gambaran-gambaran yang indah.”
Paus berterima kasih kepada perempuan itu atas “kesaksiannya” seraya mengatakan, “kelembutan seorang mama adalah simbol kelembutan Tuhan kepada kita.”
Suara bayi yang menangis di gereja, kata Paus, adalah “suara yang menarik kelembutan Tuhan.” “Terima kasih,” kata Paus sekali lagi kepada ibu itu, “atas kesaksianmu.”
Dalam berbagai kesempatan, Paus bicara tentang teladan cinta orang tua yang merupakan gambaran kasih dan kelembutan Allah bagi kita. Dalam perjuangan panjang demi hidup seorang anak sakit parah, Alfie Evans, di Inggris, Paus merefleksikan bahwa upaya yang dilakukan ayah Alfie untuk selamatkan putranya adalah gambaran Allah Bapa.
Paus, seperti dilaporkan Vatican News saat itu, dengan penuh perhatian mendengar yang dikatakan ayah Alfie, dan mengatakan, “Aku mengagumi keberanianmu, engkau masih sangat muda tetapi memiliki keberanian untuk membela kehidupan putramu.”
Paus bahkan mengatakan keberanian ayah itu mirip dengan cinta yang Tuhan miliki untuk manusia, dan karena cinta itu Dia tidak pasrah kehilangan kita. Dan saya kita itulah momen yang paling mengharukan.
Menurut Paus, dia merasa bersukacita mendengar suara bayi di gereja saat dia membaptis anak-anak pada upacara tradisional di Kapel Sistina pada pesta Pembaptisan Yesus. “Jangan pernah membungkam bayi yang menangis di gereja, jangan pernah, karena suara itulah yang menarik kelembutan dan kebaikan Allah,” kata Paus.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Aleteia dan Vatican News)