Film dokumenter “Francesco”, oleh sutradara Evgeny Afineevsky, menjalin suara dan cerita masa lalu dan sekarang ini, termasuk wawancara eksklusif dengan Paus Fransiskus sendiri, dengan Paus emeritus Benediktus XVI, dengan anggota keluarga Paus dan dengan banyak orang lainnya. Di dalam film itu, Afineevsky menyoroti tantangan zaman kita, urgensi yang perlu dijawab dan misi Gereja dalam memandang orang-orang yang menderita ketidakadilan.
Film ini tayang perdana pada Rabu sore, 21 Oktober 2020, di Festival Film Roma di Bagian Acara Khusus. Kemudian hari Kamis, di Taman Vatikan, film itu akan menerima Kinéo Prize ke-18. Penghargaan “Kinéo Movie for Humanity” diberikan kepada yang mempromosikan tema-tema sosial dan kemanusiaan. Tahun ini, penghargaan akan diberikan secara pribadi oleh Rosetta Sannelli, pencipta penghargaan itu, yang menggarisbawahi nilai sejarah film itu. “Setiap perjalanan Paus Fransiskus ke berbagai belahan dunia,” kata perempuan itu, “didokumentasikan dalam karya Afineevsky melalui gambar-gambar dan cuplikan berita, dan sekilas memperlihatkan pandangan otentik kejadian-kejadian di zaman kita.”
Evgeny Afineevsky menyelesaikan syuting “Francesco” Juni lalu, di tengah pandemi Covid-19. Dia gunakan gambar-gambar yang sangat berdampak untuk menceritakan berbagai tema seperti pandemi, rasisme, dan pelecehan seksual. Film ini membahas perang di Suriah dan Ukraina serta penganiayaan terhadap kaum Muslim Rohingya. Dalam komunike yang menampilkan karya tersebut, kita membaca bahwa dalam film itu Paus menjawab pertanyaan-pertanyaan “dengan bijaksana dan murah hati” serta berbagi “contoh-contoh mengharukan dari pelajaran-pelajaran hidupnya,” dan melemparkan kembali cita-cita yang “bisa membantu kita membangun jembatan menuju masa depan lebih baik dan tumbuh sebagai komunitas global.”
Penayangan perdana “Francesco” di Amerika Serikat dijadwalkan tanggal 25 Oktober di Festival Film Savannah. Sebagian film ini diproduksi bersama Sekolah Teater, Film dan Televisi UCLA. Sutradara Evgeny Afineevsky dinominasikan untuk Oscar dan Emmy tahun 2016 untuk filmnya “Winter on Fire” dan tahun 2018 menerima tiga nominasi Emmy untuk “Cries from Syria”.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan/Vatican News)