“Perang Salib Keluarga Rosario” (Family Rosary Crusade) selama Bulan Rosario, Oktober, di Irlandia, dimulai hari Kamis, 1 Oktober 2020. Uskup Agung Armagh dan Primata Seluruh Irlandia Mgr Eamon Martin mengajak keluarga-keluarga untuk mendaraskan doa Maria melawan virus corona.
Dalam beberapa pekan terakhir, Irlandia mengalami lonjakan kasus baru Covid-19. Angka terbaru dari Departemen Kesehatan Irlandia menunjukkan ada lagi 363 kasus Covid-19 di negara itu. Ada juga satu kematian baru yang dilaporkan 29 September, sehingga jumlah total menjadi 1.803. Kasus baru virus corona di Irlandia sekarang mencapai 35.740. Di Irlandia Utara, 424 kasus baru Covid-19 dikonfirmasi tanggal 30 September. Korban tewas mencapai 579 orang.
Berbicara kepada Radio Vatikan, Mgr Eamon Martin mengatakan gagasan Perang Salib adalah untuk melibatkan sebanyak mungkin orang dalam “perisai perlindungan” melawan Covid-19 ini. “Saya sangat menyadari fakta bahwa kita berada dalam waktu yang tidak pasti,” lanjut uskup agung itu.
Uskup Agung itu mencatat banyak keluarga mengkhawatirkan kesejahteraan mereka sendiri dan orang yang mereka cintai. Dia juga menyoroti dampak virus corona terhadap mata pencaharian masyarakat.
Mengutip pesan Paus Fransiskus ‘Urbi et Orbi’ Maret 2020, Mgr Martin mengatakan, “Kita semua berada di perahu yang sama dan badai ada di luar sana dan kita sedang berjuang, dan kita tidak ingin merasa sendiri, jadi Perang Salib Rosario adalah upaya untuk menyebarkan selimut doa ini kepada kita semua agar melindungi kita … untuk membuat kita tetap aman di bawah perlindungan Maria selama bulan Oktober dan seterusnya hingga musim dingin.”
Primata itu menggambarkan Rosario sebagai “buku doa saku” yang bisa dipegang oleh orang-orang setiap hari dalam hidup mereka. “Rosario dapat diucapkan setiap saat sepanjang hari, dan juga merupakan doa indah untuk rumah dan keluarga.” Dalam Rosario, kata uskup agung itu, “kita menceritakan kisah tentang misteri terdalam dari iman kita.”
Karena pembatasan saat ini guna menghentikan penyebaran Covid-19, pelayanan-pelayanan Gereja ditangguhkan di wilayah tertentu, dan umat beriman diajak mengikuti Misa online. Uskup Agung Martin mengakui, banyak orang tak bisa melakukan pertemuan fisik untuk merayakan Ekaristi baik karena takut berkerumun maupun karena pembatasan di wilayah atau negara mereka.
Menurut uskup agung itu, Perang Salib Rosario semakin penting karena pandemi terus memengaruhi kehidupan manusia setiap hari. “Rosario bukan pengganti Ekaristi, tetapi mengajak kita berkumpul dalam pertemuan kecil di rumah-rumah kita.”
“Saya pikir akan sangat indah kalau di bukan Oktober ini keluarga-keluarga menemukan kembali keajaiban dan keindahan serta kedalaman Rosario,” kata Mgr Martin. Uskup agung itu juga mengatakan, “Saya benar-benar merasa, misi Rosario ini, Perang Salib Rosario ini memiliki kemampuan untuk membakar evangelisasi baru.”(PEN@ Katolik/pcp/ Lydia O’Kane/Vatican News)