Kamis, Desember 19, 2024
26.2 C
Jakarta

Pastor Bagus Aris SJ yang sederhana, penuh pengabdian dan kesungguhan meninggal⁣

Foto diambil dari web Serikat Jesus Provinsi Indonesia
Foto diambil dari web Serikat Jesus Provinsi Indonesia

Hari Kamis, 1 Oktober 2020, pukul 09.15 WIB, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Pastor Stefanus Bagus Aris Rudiyanto SJ dalam usia 40 tahun.

Jesuit Indonesia menulis pengumuman itu dalam halaman Facebooknya seraya menjelaskan bahwa sebagai pribadi yang sederhana, Pastor Bagus Aris “menjalani hidup dan tugas perutusannya di Serikat Jesus dengan penuh pengabdian dan kesungguhan.”⁣

Imam itu, jelasnya, masuk RS Panti Rapih sejak 24 September 2020 karena sakit jantung. “Setelah beberapa hari dia dimasukkan ke ICU karena kondisinya memburuk dan akhirnya meninggal karena komplikasi jantung dan paru-paru, bukan karena Covid-19,” tegas Jesuit Indonesia.⁣

Misa Arwah dirayakan di Gereja Santo Antonius Purbayan, 1 Oktober, pukul 19.00 WIB, dengan selebran utama Vikep Surakarta Pastor Robertus Budiharyana dan Pastor FX Cahyo Handoko, dan Misa Requiem live streaming di gereja yang sama 2 Oktober, pukul 09.00, dipimpin oleh Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia Pastor Benedictus Hari Juliawan SJ. Setelah Misa Requiem, jenazah dibawa ke Pemakaman Maria Ratu Damai, Girisonta, dengan maksimal pelayat 50 orang.

Website Jesuit Indonesia mencatat bahwa Pastor Bagus Aris adalah Jesuit muda yang ramah, ceria, dan senang berolah raga. “Di antara teman-teman seangkatannya, dia mudah dikenali secara fisik karena bentuk tubuhnya yang gemuk. Ia menjalani tugas perutusan yang belum begitu panjang dengan penuh kesungguhan dan pengabdian. Pater Jenderal Serikat Jesus bahkan sudah memutuskan untuk mengundang Pater Bagus Aris mengucapkan kaul akhir dalam Serikat Jesus. Pengucapan kaul akhir direncanakan dilakukan di Purbayan bersama beberapa Jesuit lain pada 1 Januari 2021,” tulis web itu.

Pastor Bagus Aris yang dilahirkan di Klaten 16 Agustus 1980 dari pasangan suami istri Y Harjomartana dan Clara Suparmi Pademo, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di desa kelahirannya, Trunuh-Klaten. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Trunuh 1 tahun 1992 dan pendidikan menengah di SMP Pangudi Luhur, Wedi, Klaten, 1995, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius, Mertoyudan (1995-1999).

Dua tahun setelah masuk Novisiat SJ Girisonta, 1 Juli 1999, dia mengucapkan Kaul Pertama tanggal 3 Juli 2001 sebagai skolastik Serikat Jesus dan usai formasi novisiat, ia diutus menjalani formasi filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2001-2005) dan ditugasi menempuh formasi Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) selama dua tahun di Seminari Mertoyudan (2005-2007) sebagai sub-moderator. Setelah itu, ia ditugasi melanjutkan ke tahap formasi teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharrna, Yogyakarta (2007-2010).

Pastor Bagus Aris ditahbiskan diakon oleh Mgr Ignatius Suharyo di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, 10 April 2010. Tiga bulan kemudian, 28 Juli 2010, ia menerima tahbisan imam di Yogyakarta dari tangan Mgr Ignatius Suharyo di Gereja Santo Antonius Padua, Yogyakarta.

Sebagai imam, Pastor Bagus Aris SJ mulai berkarya dalam Kerasulan Mahasiswa Yogyakarta  (2010-2016), kemudian menjadi Pastor Rekan Paroki Santo Yusup, Wonogiri (2016-2018), dan di saat meninggal dia bertugas sebagai Kepala Paroki Santo Antonius Padua, Surakarta, yang dijalaninya sejak tahun 2018. (PEN@ Katolik/paul c pati)

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini