Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Konferensi Waligereja Katolik Regional Malaysia-Singapura-Brunei memiliki logo baru

Logo-logo baru dari Konferensi Waligereja Katolik Regional Malaysia-Singapura-Brunei ((kitri) dan Konferensi Waligereja Malaysia (kanan)
Logo-logo baru dari Konferensi Waligereja Katolik Regional Malaysia-Singapura-Brunei ((kitri) dan Konferensi Waligereja Malaysia (kanan)

Konferensi Waligereja Katolik Regional Malaysia-Singapura-Brunei mengadopsi logo baru untuk konferensi mereka dan untuk Konferensi Waligereja Malaysia dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan, “Apa yang kami perjuangkan?”

Identifikasi dan cap otoritas yang ditetapkan dalam konferensi mereka di bulan Agustus 2020, seperti dilaporkan oleh Charles Bertille dari HERALD Malaysia Online, 26 September 2020, “akan menjadi wajah visual Konferensi Waligereja Katolik, yang mencerminkan makna dan tujuan.”

Artinya, lanjut media itu, adalah tentang komunitas, “kita umat Allah” dan tujuannya adalah “apa yang kita perjuangkan bersama yakni membangun Kerajaan Allah.”

Kedua logo yang bentuknya melingkar itu “untuk menekankan bahwa Konferensi itu mencakup seluruh bangsa, bekerja untuk keutuhan bangsanya, melindungi, merawat semua kehidupan dan berbelas kasih kepada semua” dan lekukan lembut melambangkan “cara Asia yang tidak kaku dan mudah didekati sebagai uskup.”

Pusat dari kedua logo itu, tulisnya, adalah salib yang dikelilingi tongkat gembala. “Salib melambangkan Yesus sebagai kepala kita, hidup kita, yang menghubungkan kita dan menjadikan kita satu umat Allah,” jelasnya.

Tongkat gembala melambangkan peran uskup yang, seperti Kristus harus memimpin dengan pelayanan, menjadi bapa bagi semua, melindungi dan menyelamatkan, dan memerintah dengan integritas dan kebijaksanaan.

Logo Konferensi Waligereja Regional itu, lanjut media itu, dibangun di atas elemen-elemen yang sama untuk menunjukkan kesatuan dan solidaritas sebagai sebuah konferensi, namun memperkenalkan perbedaan dari tiga negara (Malaysia, Singapura, Brunei) yang diwakili oleh tiga lingkaran dan warna berbeda.

Warna kuning mewakili Brunei, merah adalah salah satu warna Singapura, dan biru untuk Malaysia. Tongkat gembala juga melambangkan perjalanan iman menuju Kristus, sumber dan pusat.

Sekretariat untuk kedua Konferensi itu telah pindah ke Pusat Pastoral Keuskupan Agung di Kuala Lumpur, dan tidak lagi di Majodi. Ini alamat dan email yang baru: Konferensi Waligereja Malaysia-Singapura-Brunei (CBCMSB) c/o Archdiocesan Pastoral Center (APC), No. 5 Jalan Robertson, 50150 Kuala Lumpur, MALAYSIA.(PEN@ Katolik/pcp berasarkan HERALD Malaysia Online)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini