Home KEGEREJAAN Uskup Agats-Asmat Mgr Aloysius Murwito OFM tahbiskan dua imam diawali prosesi adat

Uskup Agats-Asmat Mgr Aloysius Murwito OFM tahbiskan dua imam diawali prosesi adat

0

Asmat

Uskup Agats-Asmat Mgr Aloysius Murwito OFM menahbiskan dua imam diosesan baru Pastor Abel Yandua Sanam dari Kampung Waras, Distrik Fayit, Asmat, dan Pastor Pius Apriyanto Bria dari Kampeung Seon, Timor, NTT. Tahbisan itu dilaksanakan di Paroki Bunda Hati Kudus, Basim, Distrik Fayit Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, 16 September 2020.

Setelah ditahbiskan Mgr Murwito menugaskan Pastor Pius di Keuskupan Agats, sementara Pastor Abel di Kampung Primapun, Distrik Safan. “Tidak lama lagi Keuskupan Agats akan memiliki paroki baru di Kampung Primapun. Untuk itu Pastor Abel sebagai anak daerah akan ditugaskan melayani tempat itu,” tegas uskup itu.

Menurut laporan Kevin Sanly Putera dan Komsos Keuskupan Agats, tahbisan ini diawali sehari sebelumnya di Paroki Basim dengan prosesi khas Asmat, Tasuru-Yi, untuk mengangkat seseorang menjadi anak dalam sebuah keluarga.

Web Keuskupan Agats melaporkan kedua imam harus merangkak penuh kesulitan melewati sela kaki barisan manusia yang berdiri dan barisan punggung pria bertelungkup. “Bagian prosesi ini melambangkan perjalanan seorang bayi yang keluar dari rahim ibunya. Maka, orang-orang yang berdiri membentuk jalur (lambang rahim) tersebut mengeluarkan suara erangan sama seperti ibu yang melahirkan,” tulis web itu.

Mgr Murwito mengatakan dalam tahbisan yang diwarnai banyak lagu, pukulan tifa dan tarian adat dari berbagai paroki  itu bahwa menjadi pastor tidaklah mudah karena penuh tantangan, dibina bertahun-tahun, dan dilarang menikah.

Namun Pastor Abel dari Suku Asmat telah menjadi imam karena dia “ingin mengabdikan dan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan” dan karena ingin membantu umat Allah keluar dari kehidupan mereka setelah “melihat situasi tete-nene, bapa-mama, kakak-adik, saudara-saudara yang ada di Asmat.” Moto panggilan dari putra kedua Asmat yang jadi imam itu adalah “Pergilah. Di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kauperbuat.”

Sementara itu Pastor Pius memilih moto, “Rancanganku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanku” karena dia melihat bahwa Tuhan sungguh luar biasa dalam pergumulannya menempuh jalan panggilan imamat, saat dia menemukan banyak pergumulan, gejolak dan tantangan. Tetapi “Tuhan masih menarik saya ke jalan-Nya.”(PEN@ Katolik/pcp)

Semua foto dalam tulisan ini dari Komsos Keuskupan Agats

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version