Maria tidak bisa lepas dari rencana keselamatan Allah. Ketika Allah menyiapkan karya keselamatan-Nya, Maria diikutsertakan untuk menjadi bagian dari seluruh peristiwa tersebut. Ketika Hawa sudah jatuh ke dalam dosa, Allah secara tidak langsung menyiapkan Maria sebagai Hawa baru. Sang Juruselamat akan lahir dari rahimnya. Maria ikut ambil bagian penting dari peristiwa keselamatan.
Sebagai umat beriman kita kadang kala hanya melihat karya keselamatan Allah dari satu sudut pandang, yakni Yesus sebagai Sang Juruselamat Dunia. Tapi, kita diajak juga untuk melihat secara menyeluruh bahwa karya keselamatan Allah yang melalui Yesus tidak lepas juga dari peran sang ibu. Kadang kita masih salah kaprah bahwa kita menyembah bahkan mengkultuskan Maria. Kita harus ingat, berdoa bersama Bunda Maria bukan berarti menyembah dia, tetapi menghormatinya sebagai ibu Sang Juruselamat. Ketika berdoa dan menghormati Bunda Maria berarti kita percaya bahwa lewat doanya pun doa-doa kita didengar dan disampaikan kepada Puteranya.
Peristiwa hari ini, 8 September 2020, Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria (Roma 8:28-30; Matius 1:18-23), juga mau mengingatkan bahwa karya keselamatan Allah berawal dari sebuah hal yang sederhana, hal yang tidak diduga-duga, hal yang tidak disangka, tetapi memiliki tanggung jawab dan keterbukaan hati yang luar biasa. Lewat Maria, hari ini kita diundang untuk membuka hati dan pikiran kita, memohon rahmat Allah untuk mampu melihat dan menjalani hidup kita dengan cara pandang dan kesiapan hati. Semoga kita mampu meneladani Maria dalam hidup kita sehari-hari.
Salam dan Doaku
FRAY.EL.OP
Amen