Jumat, November 22, 2024
33.6 C
Jakarta

Yesus mengajak kita menjadi pribadi holistik, seimbang dan penuh kesadaran

maxresdefault

Biasanya kita suka memberikan komentar atau mengkritik perbuatan orang lain yang kita anggap tidak sesuai pandangan kita. Kita merasa apa yang orang lain perbuat tidak sesuai dengan aturan serta norma yang ada. Mulut kita menjadi sangat gatal untuk menegur dan mengoreksi orang-orang yang berbuat demikian. Bahkan kita terbawa emosi untuk menegur. Kita merasa juga bahwa kita menegur karena yang mereka lakukan salah dan kurang tepat. Ya, memang tidak salah menegur dan memberikan koreksi. Sebagai orang yang sadar, kita memiliki kewajiban untuk menegur yang salah.

Hari ini, 5 September 2020, kalau dilihat-lihat secara ajaran dan hukum orang Yahudi dalam bacaan Injil, Lukas 6:1-5, apa yang dilakukan Yesus memang tidak tepat. Ketika hari Sabat, hari istirahat, Yesus dan murid-murid-Nya malah memetik gandum di ladang. Wajar orang-orang Farisi menjadi risi dan tidak bisa menghentikan diri untuk menegur dan mengingatkan Yesus. Sangat jelas, yang dibuat Yesus dan murid-murid-Nya adalah hal tidak tetap. Di sini muncul konflik, Yesus akhirnya menunjukkan bahwa aturan dan hukum tertulis memang ada, tetapi ada juga hal-hal tetap yang harus diperhatikan, salah satunya sisi kemanusiawian. Kalau tidak boleh bekerja, kelaparan, dan mungkin mati, mana lebih penting dan utama untuk diperhatikan, menjalankan hukum atau sisi manusiawi. Yesus menunjukkan bahwa aturan ada untuk mengatur dan membuat orang disiplin, tetapi aturan juga harus memperhatikan sisi lain yang ada.

Kalau  seperti orang Farisi yang hanya tahu aturan dan tidak bisa memperhatikan keadaan orang di sekitar, maka yang kita tahu dan lakukan cuma-cuma. Maka Yesus mengajak agar pikiran, perasaan dan perbuatan kita seimbang, tidak hanya melulu tahu tetapi harus sadar dan cerdas menerapkan dalam hidup sehari-hari. Sekali lagi lewat kisah Injil hari ini Yesus mengundang kita jadi pribadi holistik, seimbang dan penuh kesadaran. Semoga semakin hari kita semakin mampu menjadi pribadi-pribadi seperti itu. Menegur melihat konteks dan tahu serta mampu melakukan.

FRAY.EL.OP

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini