Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Romo Sadji meninggal setelah bahagiakan Tuhan lewat sesama, juga orang sakit di RS Carolus

Sadji OFM 3
Pastor Sadji OFM sedang bernyanyi. Semua foto diambil secara screenshot oleh PEN@ Katolik/pcp

“Aku selalu berusaha untuk membahagiakan Tuhan.” Kata-kata itu adalah kata-kata abadi saudara kita Romo Sadji yang akan tetap tinggal dalam hati para Saudara Dina dan juga dalam hati semua yang mengenal Romo Sadji.

Minister Provinsi OFM Indonesia Pastor Mikael Peruhe OFM mengatakan hal itu dalam homili Misa Requiem sekaligus Misa Pemakaman Pastor Agustinus Bernardinus Sadji OFM yang akrab dipanggil Rosa (Romo Sadji) di Gereja Paroki Santo Paulus Depok, Keuskupan Bogor, 4 September 2020. OFM adalah singkatan dari Ordo Fratrum Minorum (Ordo Saudara-Saudara Dina).

Pastor Agustinus Bernardinus Sadji OFM yang lahir 6 Juni 1942 di Karanglo, Sleman, Yogyakarta, meninggal di Depok 4 September 2020 pukul 7.00 pagi dan dimakamkan di hari yang sama di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya Depok.

16 Juli 2020, Pastor Sadji alami serangan jantung dan malam hari jalani operasi di Rumah Sakit Carolus Jakarta guna memperlancar peredaran darah yang tersumbat, 7 Agustus pindah ke Depok untuk rehabilitasi kesehatan, dan 4 September dijemput saudari maut.

“Dia pribadi bergembira. Selama masa pensiun dia mengundang tawa saudara lain dengan banyak jokes dan tebak-tebakan. Dia juga memegang teguh prinsip ‘asal tidak merepotkan orang lain,’ yang membuatnya mandiri menjalani masa tua.”

Ungkapan yang menyertai riwayat hidup itu dibenarkan Pastor Mikael dalam homili Misa live streaming oleh Komsos Paroki Santo Paulus Depok. Meski masuk biara tanpa bawa apa-apa, karena dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Biara Cicurug, yang dijemput  Pastor Anfons Suhardi OFM, uang sedikit yang dibawa dari rumah dicopet, “seluruh perjalanan hidup Saudara Sadji adalah cerminan saudara sangat sederhana. Dalam kesederhanaan dia  hiasi perjalanan hidup dalam Persaudaraan Saudara Dina ini dengan kegembiraan.”

Setelah operasi batu empedu di RS Carolus, cerita Pastor Mikael, dia mengajak Pastor Sadji pindah dari Pastoran Kramat ke Provinsialat agar mendapat perhatian lebih. “Romo Sadji adalah salah satu saudara di komunitas yang selalu membuat suasana penuh kegembiraan. Macam-macam cerita dan hal yang disampaikan dalam komunitas sungguh jadi sumber kegembiraan dan tawa membahagiakan.”

Saat berkenalan dengan tamu dari Generalat Roma di Provinsialat OFM, “Saudara Sadji mengatakan kepada saudara dari Roma, ‘My name is Offertorium.” Orang itu heran apa maksudnya. Setelah dijelaskan bahwa namanya sadji dan sesaji berarti persembahan atau offertorium dalam bahasa Latin, “saudara itu meledak tertawa. Ini salah satu cara Saudara Sadji menggembirakan orang lain.”

Banyak waktu pelayanan Pastor Sadji dihabiskan di paroki-paroki dan rumah sakit Jakarta. “Meski secara fisik Saudara Sadji punya keterbatasan akibat kecelakaan, tapi keterbatasan itu tidak membuat dia surut untuk menggembirakan orang lain. Kehadirannya di tengah orang sakit memberi kekuatan luar biasa. Tanpa kata pun kehadirannya menguatkan orang yang sedang sakit. Bagi saya inilah karisma dari orang sangat sederhana tetapi bersahaja dan sungguh menunjukkan kedinaan seorang Fransiskan.”

Pastor Sadji menggembirakan orang lain sebagai wujud imannya untuk menggembirakan Tuhan. “Saya sangat yakin, Saudara Sadji percaya dan yakin bahwa tidak perlu ada ketakutan dalam hidup ini, karena Tuhan menjamin kehidupan abadi dengan mengatakan ‘Jangan khawatir, di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat.’ Itulah yang mau ditularkan. Keyakinan iman Saudara Sadji ini jadi pesan cukup kuat bagi kita, ketika banyak orang begitu gelisah, entah karena tantangan hidup, keterbatasan, atau sakit penyakit.”

Pastor Sadji OFM masuk Novisiat Fransiskan di Biara Cicurug, Bogor, 1 Agustus 1965, mengucapkan Kaul Perdana di Cicurug, 2 Agustus 1966, dan Kaul Kekal di Jakarta, 8 Desember 1972. Tahbisan imam diterima di Katedral Jakarta 27 September 1973.

Pastor Sadji pernah bertugas di Paroki Maria Asumpta Gamping, Yogyakarta (1974-1977), Santo Paulus Depok (1977-1979), Kristus Raja Pagal, Flores (1979-1980), Hati Kudus Kramat, Jakarta (1980-1986), Paskalis Cempaka Putih, Jakarta (1986-1989), Rumah Sakit Carolus Jakarta (1989-2002), Santa Maria Ratu Para Malaikat Cipanas (2002-2005), dan Rumah Sakit Carolus (2005-2014). Masa pensiun dijalani di Kramat (2014-2020).

Dalam wawancara dengan Fransiskan Media Center Indonesia 1 Mei 2020 terkait suka duka hidup panggilannya, dengan mantap Pastor Sadji mengatakan bahwa dia selalu bergembira “karena boleh bertemu banyak orang dan diterima apa adanya” dan jangan bergembira.

Menurut Minister Provinsi Ordo Fratrum Minorum Santo Michael Malaikat Agung, Pastor Sadji telah dan selalu menabur kegembiraan untuk orang lain, “karena itulah cara dia membahagiakan Tuhan, karena dia yakin Tuhan yang dia bahagiakan adalah penjamin hidupnya. Dan dia yakin ketika dijemput saudari maut ada tempat kebahagiaan abadi di mana dia dapat bersatu dengan Yesus Tuhan yang dia imani dan percayai dalam hidup ini.”(PEN@ Katolik/paul c pati)

Sadji OFM
Ist

Sadji OFM 6Sadji OFM 8

Pastor Mikael Minister Provinsi Ordo Fratrum Minorum Santo Michael Malaikat Agung
Pastor Mikael Minister Provinsi Ordo Fratrum Minorum Santo Michael Malaikat Agung

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini