Senin, Juni 23, 2025

Paus Leo XIV Memberi Penghormatan Seorang Uskup Rumania yang Pernah Diam-Diam Diangkat Kardinal

VATIKAN, Pena Katolik – Kardinal Iuliu Hossu (1885-1970) adalah “simbol persaudaraan yang melampaui semua batasan etnis dan agama, demikian disampaikan Paus Leo XIV di Kapel Sistina, 2 Juni 2025.

Uskup asal Rumania ini diangkat menjadi kardinal secara in pectore oleh Paulus VI pada tahun 1969. Ia meninggal di penjara pada tahun berikutnya. Ia adalah tokoh terkemuka dalam perlawanan terhadap Nazi dan komunisme.

Kardinal Hossu dibeatifikasi oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Rumania pada tahun 2019. Total ada tujuh uskup yang dibeatifikasi saat itu dan semuanya martir di bawah rezim komunis.

Paulus VI secara diam-diam mengangkat Kardinal Hossu menjadi kardinal pada tanggal 28 April 1969. Saat itu, Kardinal Hossu sedang menjalani hukuman di penjara karena kesetiaannya kepada Gereja Roma.

Baru pada tahun 1973, tiga tahun setelah kematiannya, Paulus VI mengumumkan pengangkatannya sebagai kardinal. Meskipun ia meninggal karena usia tua, ia dianggap sebagai martir, mengingat hubungan antara kematiannya dan perlakuan buruk yang dideritanya di penjara.

Pelayanan dan Penganiayaan

Kardinal Hossu adalah Uskup Katolik Yunani di Gherla dari tahun 1917 hingga 1970. Ia melalui masa jabatan episkopat yang penuh gejolak. Semasa pelayanannya menjadi uskup, kepemimpinan Kardinal Hossu ditandai oleh dua perlawanan terhadap totalitarianisme.

Paus Leo XIV mengenang, Kardinal Hossu pertama kali mengambil “komitmen yang berani untuk mendukung dan menyelamatkan orang-orang Yahudi di Transilvania Utara. Saat itu, antara tahun 1940 dan 1944, Nazi melaksanakan rencana keji mereka untuk mendeportasi mereka ke kamp-kamp pemusnahan.

“Dengan risiko yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan bagi Gereja Katolik Yunani, Beato Hossu melakukan berbagai kegiatan yang luas atas nama orang-orang Yahudi yang bertujuan untuk mencegah deportasi mereka,” kenang Leo XIV.

Upaya bantuan yang dimintanya dari umat berimannya dalam Surat Pastoralnya tertanggal 2 April 1944 telah menyelamatkan ribuan orang Yahudi. Karena alasan ini, sebuah proses dimulai pada tahun 2022 untuk mengakuinya sebagai “Orang Benar di Antara Bangsa-Bangsa.”

“Iman kita adalah hidup kita. Harapan yang ditunjukkan oleh Gembala agung ini adalah harapan seorang yang beriman, yang tahu bahwa gerbang kejahatan tidak akan menang melawan karya Tuhan,” jelas Leo XIV.

jelas Leo XIV mengingat bagaimana Paus Fransiskus mengutip Kardinal Hossu selama Misa beatifikasi pada tanggal 2 Juni 2019, di Blaj, di Rumania.

“Tuhan telah mengutus kita ke dalam kegelapan penderitaan ini untuk menawarkan pengampunan dan berdoa bagi pertobatan semua orang.”

Paus Leo XIV menekankan, bahwa “mewujudkan semangat para martir: iman yang tak tergoyahkan kepada Tuhan, tanpa kebencian dan dipadukan dengan semangat belas kasih yang mengubah penderitaan menjadi cinta bagi penganiaya seseorang.”

Kardinal Hossu menderita di bawah rezim komunis selama lebih dari 20 tahun di penjara dan kemudian menjalani tahanan rumah. Kesaksiannya hingga kini masih menjadi ajakan profetik untuk mengatasi kebencian melalui pengampunan.

Leo XIV menekankan bahwa motto episkopal dari kardinal pertama dalam sejarah Rumania ini: “Iman kita adalah hidup kita” harus menjadi moto hidup setiap orang.

“Mari kita katakan ‘Tidak!’ terhadap kekerasan dalam segala bentuknya, dan terlebih lagi ketika kekerasan itu dilakukan terhadap mereka yang tidak berdaya dan rentan, seperti anak-anak dan keluarga,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini