Pada Peringatan Santo Maximilianus Kolbe, 14 Agustus 2020, Yesus mau mengingatkan kita tentang panggilan hidup sebagai pengikut Yesus. Dalam ajaran Gereja ada berbagai macam panggilan hidup, ada yang menikah, menjadi imam, biarawan atau biarawati dan ada juga yang menjadi awam selibat. Kalau diperhatikan, setiap panggilan hidup yang ada mengarahkan kita pada satu tujuan yaitu kesucian hidup. Apapun pilihannya kita diajak untuk menjadi suci. Selain menjadi suci kita pun diajak menjadi pribadi-pribadi yang setia dengan apa yang sudah kita pilih. Terkadang berbicara kesetiaan sering menghadapi banyak tantangan yang ada. Maka dalam bacaan Injil hari ini (Mat 19: 3-12), Yesus pun menekankan bahwa apa yang sudah disatukan oleh Allah tidak dapat dipisahkan oleh manusia. Kesetiaan menjadi dasar dari setiap pilihan hidup. Nilai kesetiaan dalam setiap panggilan hidup adalah sangat penting dan mendasar. Ketika kita mau setia berarti kita mau memeluk setiap apa yang baik dan buruk dari pilihan kita. Bukan mau enaknya saja. Setia berarti kita juga mau menjalani apa yang kita pilih dengan senang hati bukan dengan paksaan. Kesetiaan dibangun juga karena ada komitmen yang diperjuangkan. Maka dalam hidup pernikahan kesetiaan dengan pasangan dibangun bersama. Kesetiaan seorang yang selibat juga dibangun karena komitmen yang dibuat itu. Sekali lagi sahabat, kita diingatkan menjadi pengikut Yesus, kita diundang untuk hidup suci dengan apa yang kita pilih, dan kita diajak untuk terus setia dengan hidup yang kita jalani. Dan yang lebih penting ialah bagaimana menghadirkan Yesus sendiri sebagai dasar dari segala pilihan itu agar kita sungguh mampu menjalani pilihan hidup ini. Semoga kita sungguh menjadi pribadi-pribadi yang setia dengan pilihan hidup kita masing-masing.
FRAY. EL. OP