Pen@ Katolik

Mgr Pabillo: Jangan takut untuk bertindak melawan ketidakadilan

Uskup Broderick Pabillo merayakan Misa di Katedral Manila pada 19 Juni 2020. FOTO DARI KATEDRAL MANILA
Uskup Broderick Pabillo merayakan Misa di Katedral Manila pada 19 Juni 2020. FOTO DARI KATEDRAL MANILA

Seorang uskup meminta warga Filipina tidak takut berbicara dan bertindak melawan ketidakadilan sosial di negara itu. Administrator Apostolik Keuskupan Agung Manila Mgr Broderick Pabillo mengatakan, keadilan biblis menuntut perubahan sistem yang tidak adil. “Jadi, janganlah kita takut berbicara dan bertindak. Kita harus mengatakan yang sebenarnya. Keadilan harus menang,” kata Mgr Pabillo.

“Kami melakukannya karena kami mencintai negara kami. Dengan tindakan ini kami berharap perdamaian dan ketertiban akan datang,” kata uskup. Pernyataan itu disampaikan prelatus itu dalam homili “Misa untuk Keadilan dan Perdamaian” di Gereja Quiapo, 27 Juli.

Karena uskup itu sedang melakukan karantina pribadi setelah tertular virus korona, homilinya dibacakan oleh rektor Gereja Quiapo, Mgr Hernando Coronel, yang memimpin liturgi. Misa itu diadakan karena Presiden Rodrigo Duterte akan menyampaikan Pidato Negara dan Bangsa kelima hari itu.

Mgr Pabillo mengharapkan Duterte akan membahas keadaan nyata negara itu dan memberikan solusi konkret untuk masalah-masalah bangsa, khususnya pada dampak sosial-ekonomi dari pandemi itu. “Itu bukan saatnya untuk menyombongkan diri, atau mengkritik atau menyanjung orang. Kami ingin tahu skor sebenarnya,” katanya uskup.

Uskup mendorong orang Filipina “untuk mendengarkan dengan cermat” dan “menganalisis dengan cermat” pidato Duterte. “Kami tertarik mengetahuinya karena kami warga negara Filipina. Kami tertarik mengikutinya karena kami orang Kristen. Kita tidak bisa menjadi orang Kristen yang baik jika kita bukan warga negara yang baik,” lanjut Mgr Pabillo.

“Sayangnya di zaman kita, tidak semua yang dikatakan, bahkan oleh pejabat tertinggi negara dan juru bicara resminya, kredibel dan benar. Jadi kita akan memperlajarinya,” kata Mgr Pabillo.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Roy Lagarde/CBCPNews)