Kamis, Desember 26, 2024
30 C
Jakarta

Lukisan Botticelli yang kurang dikenal di Kapel Sistina

Tentaciones_de_Cristo_Botticelli 1

Kalau memikirkan tentang Kapel Sistina maka yang muncul di benak kalian adalah lukisan dinding menakjubkan karya Michelangelo. Namun di ruangan paling terkenal di dunia ini juga disimpan lukisan dinding mengesankan karya master Abad Renaisans Awal, Sandro Botticelli.

Tahun 1480, Botticelli dipanggil ke Roma dari Florence, tempat ia terkenal karena melukis Kelahiran Venus, sebagai bagian dari pertukaran seniman antara penguasa Florence, keluarga Medici, dan Paus Sixtus IV. Bersama para pelukis Florentin lainnya, ia mulai mengerjakan serangkaian lukisan dinding tentang kesejajaran antara kehidupan Kristus dan kehidupan Musa.

Botticelli-BIRTH-OF-VENUS-pd

Lukisan dinding yang diperlihatkan di atas adalah lukisan ‘percobaan’ Botticelli untuk Kapel Sistina, yang diupayakannya guna membuktikan dirinya kepada Paus Sixtus IV. Lukisan yang diselesaikan tahun 1482 ini menampilkan tiga godaan Setan terhadap Yesus.

Di paling kiri, iblis, yang berpakaian seperti seorang biarawan, menantang Yesus untuk membuktikan identitasnya dengan mengubah batu menjadi roti. Di tengah, iblis, yang berpakaian seperti seorang bhikkhu, menggoda Yesus untuk melemparkan diri-Nya dari tebing. Pencobaan terakhir, di ujung kanan, menunjukkan iblis menawarkan semua kerajaan dunia kepada Yesus.

Tentaciones_de_Cristo_Botticelli 1

Di bagian bawah, Botticcelli menampilkan perjumpaan simbolis antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dengan seorang pemuda yang disembuhkan dari kusta oleh Yesus yang menunjukkan dirinya kepada Imam Besar di depan Bait Suci seperti menyajikan unsur-unsur kurban pemurnian. Imam bisa mewakili Musa dan orang muda mewakili Yesus, yang mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita.

Pesan keseluruhan dari lukisan dinding itu adalah kemenangan Kristus atas pencobaan iblis. Sebuah dekorasi bertuliskan TEMPTATIO IESU CHRISTI LATORIS EVANGELICAE LEGIS (Pencobaan Kristus, Pembawa Perintah Baru). Sebuah lukisan dinding pendamping menggambarkan tiga pencobaan yang diatasi oleh Musa, sebagai bagian dari tradisi artistik mensejajarkan Musa dan Yesus.

Kapel Sistina telah dibuka kembali untuk umum, setiap hari kecuali hari Minggu, antara pukul 9 pagi dan 4 sore. Anda bisa juga melihat tur virtual kapel itu di sini.

Silakan melihat gambar-gambar di bawah ini untuk menemukan 20 hal yang tidak Anda ketahui tentang Kapel Sistina, kapel memiliki dimensi yang sama dengan Bait Salomo, seperti dijelaskan dalam 1Raj 7:23-26 dan 2Taw 4:2-5?(PEN@ Katolik/pcp diterjemahkan dari Aleteia/M. Traverso)

Kapel Sistina dibangun dari 1475 hingga 1481 dengan menggunakan bagian dari dinding bangunan sebelumnya yakni Capella Magna. Nama Kapel Sistina yang didedikasikan kepada Maria Diangkat ke Surga diberikan oleh Paus Sixtus IV yang memerintahkan pembangunannya
Kapel Sistina dibangun dari 1475 hingga 1481 dengan menggunakan bagian dari dinding bangunan sebelumnya yakni Capella Magna. Nama Kapel Sistina yang didedikasikan kepada Maria Diangkat ke Surga diberikan oleh Paus Sixtus IV yang memerintahkan pembangunannya
Kapel Sistina adalah kapel privat Paus dan dianggap satu dari karya “teologi visual” yang paling lengkap dan paling berarti, dalam tradisi “Biblia Pauperum” (Kitab Suci Orang Miskin) – buku-buku gambaran abad pertengahan yang melukiskan bab-bab penting dari Perjanjian Baru yang hampir sama dengan adegan-adegan sebelumnya dalam Perjanjian Lama
Kapel Sistina adalah kapel privat Paus dan dianggap satu dari karya “teologi visual” yang paling lengkap dan paling berarti, dalam tradisi “Biblia Pauperum” (Kitab Suci Orang Miskin) – buku-buku gambaran abad pertengahan yang melukiskan bab-bab penting dari Perjanjian Baru yang hampir sama dengan adegan-adegan sebelumnya dalam Perjanjian Lama
Dimensi-dimensi Kapel Sistina sama dengan Bait Solomon seperti digambarkan dalam Perjanjian Lama
Dimensi-dimensi Kapel Sistina sama dengan Bait Solomon seperti digambarkan dalam Perjanjian Lama
Lukisan-lukisan Michelangelo mengambil ruang seluas 11.840 kaki per segi
Lukisan-lukisan Michelangelo mengambil ruang seluas 11.840 kaki per segi
Sejak 1870, Kapl Sistina sudah jadi tempat untuk konklaf, pertemuan saat para kardinal pemilih dari Dewan Kardinal memilih Paus baru. Saat Paus telah terpilih, dia akan dibawa ke ruang kecil dalam Kapel Sistina yang dikenal sebagai “Kamar Air Mata.” Ruang ini terletak di sebelah kiri altar di bahwa Pengadilan Terakhir. Nama itu diberikan karena para Paus yang baru sering meneteskan air mata karena emosinya setelah terpilih
Sejak 1870, Kapl Sistina sudah jadi tempat untuk konklaf, pertemuan saat para kardinal pemilih dari Dewan Kardinal memilih Paus baru. Saat Paus telah terpilih, dia akan dibawa ke ruang kecil dalam Kapel Sistina yang dikenal sebagai “Kamar Air Mata.” Ruang ini terletak di sebelah kiri altar di bahwa Pengadilan Terakhir. Nama itu diberikan karena para Paus yang baru sering meneteskan air mata karena emosinya setelah terpilih
Kapel Sistina masih digunakan saat ini dan seterusnya digunakan sebagai tempat  untuk peristiwa-peristiwa penting dalam kalender Paus. Contohnya, setiap tahun Misa dirayakan di situ pada Pesta Pembaptisan Tuhan. Saat itu Bapa Suci juga membaptis sejumlah bayi.
Kapel Sistina masih digunakan saat ini dan seterusnya digunakan sebagai tempat untuk peristiwa-peristiwa penting dalam kalender Paus. Contohnya, setiap tahun Misa dirayakan di situ pada Pesta Pembaptisan Tuhan. Saat itu Bapa Suci juga membaptis sejumlah bayi.
103 (1)
Untuk melukis langit-langit, Michelangelo membangun perancahnya sendiri, sebuah platform kayu yang didukung oleh penyangga siku-siku yang dimasukkan ke dalam lubang di dinding, di ketinggian jendela. Bertentangan dengan kepercayaan umum, dia tidak berbaring di platform untuk melukis, melainkan berdiri, posisi canggung yang membuatnya sangat tidak nyaman. Dia bahkan menulis puisi tentang betapa tidak nyamannya dia saat melukis, dan termasuk sketsa dirinya melukis sambil berdiri dengan punggung melengkung ke belakang. © Korido
Sampai awal Renaisans, Allah Bapa biasanya digambarkan sebagai tangan yang menjulur keluar dari awan. Di Kapel Sistina, Michelangelo menggambarkan Allah Bapa dengan tubuh berotot dan janggut putih panjang, yang merupakan perkembangan yang relatif baru dalam seni Kristen, dan menggemakan gambar dewa Yunani Jupiter.
Sampai awal Renaisans, Allah Bapa biasanya digambarkan sebagai tangan yang menjulur keluar dari awan. Di Kapel Sistina, Michelangelo menggambarkan Allah Bapa dengan tubuh berotot dan janggut putih panjang, yang merupakan perkembangan yang relatif baru dalam seni Kristen, dan menggemakan gambar dewa Yunani Jupiter.
Tahun 1990, dokter Frank Meshberger menerbitkan sebuah makalah dalam Journal of American Medical Association yang menyatakan bahwa para malaikat, jubah, dan bayangan di sekitar Allah dalam Penciptaan Adam karya Michelangelo adalah penggambaran akurat dari otak manusia. Meshberger berteori bahwa inilah cara Michelangelo melambangkan kecerdasan yang diberikan Tuhan pada manusia yang baru diciptakan. antroporama.net
Tahun 1990, dokter Frank Meshberger menerbitkan sebuah makalah dalam Journal of American Medical Association yang menyatakan bahwa para malaikat, jubah, dan bayangan di sekitar Allah dalam Penciptaan Adam karya Michelangelo adalah penggambaran akurat dari otak manusia. Meshberger berteori bahwa inilah cara Michelangelo melambangkan kecerdasan yang diberikan Tuhan pada manusia yang baru diciptakan.
antroporama.net
Sejak pembangunan Kapel Sistina hingga 1536, dinding di belakang altar, tempat sekarang kita melihat gambar Pengadilan Terakhir, dihiasi gambar dinding lain dari seri yang menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan Musa dan Yesus, serta lukisan-lukisan Perugino tentang Maria Diangkat ke Surga, Kelahiran Kristus, dan Penemuan Musa. Sayangnya gambar-gambar itu harus dikorbankan oleh Michelangelo. Karena hal itu, Michelangelo banyak banyak dikritik. Domain Publik melalui Wikipedia
Sejak pembangunan Kapel Sistina hingga 1536, dinding di belakang altar, tempat sekarang kita melihat gambar Pengadilan Terakhir, dihiasi gambar dinding lain dari seri yang menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan Musa dan Yesus, serta lukisan-lukisan Perugino tentang Maria Diangkat ke Surga, Kelahiran Kristus, dan Penemuan Musa. Sayangnya gambar-gambar itu harus dikorbankan oleh Michelangelo. Karena hal itu, Michelangelo banyak banyak dikritik.
Domain Publik melalui Wikipedia
Penghakiman Terakhir dilukis sedemikian rupa sehingga bagian atas sedikit miring ke atas orang yang memandangnya, dan dirancang sedemikian rupa sehingga gambar itu bisa membangkitkan rasa takut dan menghormati kekuasaan Tuhan. Berbeda dengan lukisan dinding oleh pelukis lain di kapel itu, sosoknya sangat berotot dan dalam posisi memutar, termasuk Perawan Maria, yang berada di tengah dekat Kristus. Domain Publik melalui Wikipedia
Penghakiman Terakhir dilukis sedemikian rupa sehingga bagian atas sedikit miring ke atas orang yang memandangnya, dan dirancang sedemikian rupa sehingga gambar itu bisa membangkitkan rasa takut dan menghormati kekuasaan Tuhan. Berbeda dengan lukisan dinding oleh pelukis lain di kapel itu, sosoknya sangat berotot dan dalam posisi memutar, termasuk Perawan Maria, yang berada di tengah dekat Kristus.
Domain Publik melalui Wikipedia
Komposisinya melingkar, bergerak searah jarum jam mulai dari kiri bawah: orang-orang yang dihakimi naik ke kiri; orang-orang yang adil tetap di atas, sementara yang terhukum turun ke kanan, menuju neraka. Domain Publik melalui Wikipedia
Komposisinya melingkar, bergerak searah jarum jam mulai dari kiri bawah: orang-orang yang dihakimi naik ke kiri; orang-orang yang adil tetap di atas, sementara yang terhukum turun ke kanan, menuju neraka.
Domain Publik melalui Wikipedia
Sosok sentral dan terpenting adalah Kristus Sang Hakim, seorang tokoh muda, atletis, dan berotot. Tatapannya tegas, dan menghadap ke kiri, ke neraka dan penderitaannya. Waktu untuk berbelas kasihan sudah lewat; di sini kita melihat Kristus memberlakukan keadilan, memisahkan "domba dari kambing" dan melemparkan mereka yang tidak layak ke dalam api abadi. Domain Publik melalui Wikipedia
Sosok sentral dan terpenting adalah Kristus Sang Hakim, seorang tokoh muda, atletis, dan berotot. Tatapannya tegas, dan menghadap ke kiri, ke neraka dan penderitaannya. Waktu untuk berbelas kasihan sudah lewat; di sini kita melihat Kristus memberlakukan keadilan, memisahkan “domba dari kambing” dan melemparkan mereka yang tidak layak ke dalam api abadi.
Domain Publik melalui Wikipedia
Yang berada di sebelah kanan di bawah kaki Kristus adalah Santo Bartholomeus. Di satu tangan, Dia memegang pisau yang digunakan untuk mengulitinya hidup-hidup; yang lain, Dia memegang kulitnya (semuanya utuh) setelah itu dilucuti dari tubuhnya. Wajah pada kulit yang menggantung adalah potret diri Michelangelo. Salah satu interpretasi dari hal ini adalah mungkin mencerminkan semangat Michelangelo yang tersiksa — saat dia melukis gambar ini, dia sudah lanjut usia dan mengalami krisis iman. Ada juga interpretasi lain: karena dia tidak ingin menerima komisi lukisan dinding itu, dia merasa lebih baik dikuliti hidup-hidup daripada melakukan pekerjaan itu. Domain Publik melalui Wikipedia
Yang berada di sebelah kanan di bawah kaki Kristus adalah Santo Bartholomeus. Di satu tangan, Dia memegang pisau yang digunakan untuk mengulitinya hidup-hidup; yang lain, Dia memegang kulitnya (semuanya utuh) setelah itu dilucuti dari tubuhnya. Wajah pada kulit yang menggantung adalah potret diri Michelangelo. Salah satu interpretasi dari hal ini adalah mungkin mencerminkan semangat Michelangelo yang tersiksa — saat dia melukis gambar ini, dia sudah lanjut usia dan mengalami krisis iman. Ada juga interpretasi lain: karena dia tidak ingin menerima komisi lukisan dinding itu, dia merasa lebih baik dikuliti hidup-hidup daripada melakukan pekerjaan itu.
Domain Publik melalui Wikipedia
Pengadilan Terakhir menyebabkan pertengkaran antara Kardinal Gian Pietro Carafa dan Michelangelo. Karena lukisan itu termasuk telanjang, seniman itu dituduh cabul dan tidak bermoral. Carafa dan Nino Sernini (duta besar Mantua) mengorganisir apa yang disebut "kampanye daun ara" agar membuat lukisan itu disensor, dan mungkin sepenuhnya dihapus. Domain Publik melalui Wikipedia
Pengadilan Terakhir menyebabkan pertengkaran antara Kardinal Gian Pietro Carafa dan Michelangelo. Karena lukisan itu termasuk telanjang, seniman itu dituduh cabul dan tidak bermoral. Carafa dan Nino Sernini (duta besar Mantua) mengorganisir apa yang disebut “kampanye daun ara” agar membuat lukisan itu disensor, dan mungkin sepenuhnya dihapus. Domain Publik melalui Wikipedia
Pembawa acara kepausan, Biagio de Cesena, secara khusus menentang karya Michelangelo. Dia merasa sangat memalukan bahwa tempat suci semacam itu harus menampung representasi semua tokoh telanjang itu. Lebih jauh dia katakan bahwa lukisan-lukisan itu cocok "untuk pemandian umum dan bar," tetapi tidak untuk sebuah kapel kepausan. Michelangelo bereaksi terhadap kritik itu dengan membuat gambar mirip pencelanya dalam lukis sebagai Minos, hakim neraka, dengan telinga keledai dan seekor ular menggigit kemaluannya. Dikatakan, ketika Cesena mengeluh kepada Paus, Paus menjawab dengan mengatakan bahwa otoritasnya hingga Api Penyucian, tetapi bukan Neraka, jadi potret itu harus tetap ada. Domain Publik melalui Wikiped
Pembawa acara kepausan, Biagio de Cesena, secara khusus menentang karya Michelangelo. Dia merasa sangat memalukan bahwa tempat suci semacam itu harus menampung representasi semua tokoh telanjang itu. Lebih jauh dia katakan bahwa lukisan-lukisan itu cocok “untuk pemandian umum dan bar,” tetapi tidak untuk sebuah kapel kepausan. Michelangelo bereaksi terhadap kritik itu dengan membuat gambar mirip pencelanya dalam lukis sebagai Minos, hakim neraka, dengan telinga keledai dan seekor ular menggigit kemaluannya. Dikatakan, ketika Cesena mengeluh kepada Paus, Paus menjawab dengan mengatakan bahwa otoritasnya hingga Api Penyucian, tetapi bukan Neraka, jadi potret itu harus tetap ada.
Domain Publik melalui Wikiped
Setelah kematian Michelangelo, para pendukung sensor menang secara sepihak, dan alat kelamin telanjang ditutupi dengan gambar oleh Daniele da Volterra. Dengan demikian dia menerima julukan "the Braghettone" (pembuat celana). Domain Publik melalui Wikipedia
Setelah kematian Michelangelo, para pendukung sensor menang secara sepihak, dan alat kelamin telanjang ditutupi dengan gambar oleh Daniele da Volterra. Dengan demikian dia menerima julukan “the Braghettone” (pembuat celana).
Domain Publik melalui Wikipedia

web3-profet-ezekiel-on-the-ceiling-of-the-sistine-chapel-in-the-vatican-between-1508-to-1512-fresco-restored

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini