Uskup Emeritus Purwokerto Mgr Julianus Kema Sunarka SJ meninggal dunia. Informasi itu diterima hari ini dari website resmi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mirifica News. Berita meninggalnya Mgr Sunarka hari ini, 26 Juni 2020, sekitar pukul 14.05 WIB, di Rumah Sakit Elisabeth Semarang itu disampaikan oleh Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko kepada Sekretaris Eksekutif KWI Pastor Ewaldus.
Menurut informasi dari Serikat Jesus, Misa Requiem dan Pemakaman akan dilaksanakan tanggal Sabtu 27 Juni 2020, pukul 10.00, di Girisonta. “Berhubungan situsi Covid-19, pelayat dari luar Girisonta dibatasi 20 orang. Informasi live streaming pamakaman akan diinformasikan lebih lanjut di akun @jesuitindonesia,” tulis informasi itu.
Paus Fransiskus menerima pengunduran diri Mgr Sunarka dari tugas kepemimpinan pastoral dari Uskup Purwokerto 29 Desember 2016. Mgr Sunarka, yang lahir di Minggir, Sleman, DIY, 25 Desember 1941 itu, menjadi Uskup Purwokerto sejak 10 Mei 200.
Ketika merayakan Misa 50 tahun menjadi Yesuit, 8 September 2013, Rumah Retret Hening Griya Baturaden, Mgr Sunarka bernyanyi, “Siapakah aku ini Tuhan, jadi biji mata-Mu, dengan apakah kubalas Tuhan selain puji dan sembah Kau?”
Mgr Sunarka mengatakan, dia menyanyikan lagu itu karena dirinya tidak berpikir akan jadi uskup. “Wong saya itu anaknya petani klutuk. Simbokku (Ibuku) buta huruf. Bapakku buta huruf. Simbokku tidak tahu tanggal lahir saya.” Kalau bertanya tanggal lahirnya kepada ibunya, ibunya hanya menjawab, “Ah, mbuh, pokoke le, kowe lahir seko kene iki (Entahlah, pokoknya, kamu lahir dari sini!).”
Tanggal 16 Oktober 2018, Mgr Christophorus Tri Harsono menerima tongkat kegembalaan Keuskupan Purwokerto dan menduduki Tahta Uskup yang lowong sejak ditinggalkan oleh Mgr Sunarka, 29 Desember 2016 itu. Perayaan pentahbisan dan pesta syukur tahbisan uskup baru itu juga dihadiri oleh Mgr Sunarka.(PEN@ Katolik/paul c pati)