“Keuskupan Maasin, di Filipina, telah menjadi keuskupan pertama di dunia yang melengkapi semua paroki dengan panel surya,” tulis sebuah dokumen tentang ekologi integral yang dirilis para pejabat Vatikan pekan lalu untuk menandai peringatan 5 tahun ensiklik Paus Fransiskus Laudato si’.
Dokumen yang dirilis 18 Juni dengan judul, “Perjalanan untuk perawatan rumah bersama – lima tahun setelah Laudato si’,” itu tidak hanya memberikan refleksi dan pedoman tentang cara menjaga hubungan yang sehat dengan ciptaan dalam semangat ensiklik itu, tetapi juga mengutip banyak inisiatif dan praktik yang sudah berjalan di seluruh dunia Katolik.
Keuskupan Maasin di Provinsi Leyte telah memasang panel surya di 42 gereja untuk menghasilkan listrik dalam upaya melawan pemanasan global dan penyalahgunaan lingkungan.
Dokumen Vatikan itu mengutip WeGen Laudato Si ‘(WGLS), perusahaan teknologi generasi berikut yang berbasis di Filipina yang terinspirasi oleh ensiklik Paus itu, yang bermitra dengan Keuskupan Maasin untuk menggunakan energi surya dengan cara yang besar.
“Saya terkejut mengetahui bahwa upaya sederhana kami untuk menerapkan sesuatu untuk melestarikan Bumi Pertiwi kami, seraya mengindahkan seruan surat Ensiklik ‘Laudato si’ dari Paus Fransiskus, mendapat pengakuan dan penegasan di tingkat tinggi,” kata Uskup Maasin Mgr Precioso Cantillas menanggapi kutipan Vatikan itu.
Mgr Cantillas berharap mereka “bisa memberi sumbangan lebih signifikan terhadap pemulihan dan pelestarian lingkungan kita.”
Proyek itu dimulai sebagai mimpi tahun 2017 untuk merayakan Pesta Emas keuskupannya. “Proyek impian itu bermaksud mencakup 50 gedung dan sekolah keuskupan dan sekitar 40 gereja paroki, termasuk 50 anggota awam yang propertinya, seperti bisnis dan rumah, akan diajak bergabung,” kata uskup itu.
Uskup Cantillas menunjukkan, pemasangan panel surya di katedral dan gedung-gedung sekolah telah menghemat tagihan listrik per bulan lebih dari 2000 dolar AS. Menurut WeGen, umur panel surya mencapai 25 tahun dan tabungan keuskupan itu dapat kembali dalam tujuh tahun. “Dengan pemasangan panel surya selama 25 tahun, sekitar 1.875 metrik ton emisi karbon dioksida dihindari,” kata seorang perwakilan WeGen kepada para wartawan.
Dokumen Vatikan itu juga memuji Komisi Kerasulan Awam dari Konferensi Waligereja Filipina yang menandatangani memorandum dengan WeGen “untuk mempromosikan penggunaan dan akses pada energi yang bisa diperbaharui itu, khususnya energi matahari” di lembaga-lembaga Gereja dan di komunitas-komunitas termiskin di Filipina.
“Dalam konteks ini, melalui proyek ini,” tulis dokumen itu, “kampanye informasi dan komunikasi juga dipromosikan guna menyebarkan ajaran Paus Fransiskus dan Laudato si’.”
Di situs webnya, WeGen menjelaskan, “proyek itu dibentuk secara khusus untuk bekerja sama dengan Gereja Katolik dan komunitas keagamaan lain di negara ini.” Mereka juga “mendorong berbagai sektor masyarakat untuk beralih dari menggunakan sumber energi konvensional menjadi energi yang bisa diperbaharui dari matahari.”
Dalam sebuah posting di Facebook, WeGen menulis, “Keuskupan Maasin tidak hanya bisa memotong tagihan listrik mereka, tetapi juga menunjukkan kepada dunia cara yang benar merawat rumah kita bersama, seperti yang ditulis dalam ensiklik ‘Laudato si’.”(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Robin Gomes/Vatican News)