Ketika memikirkan kota Napoli di Italia, yang muncul di benak kita mungkin pantai Amalfi yang dramatis atau Gunung Vesuvius yang meletus. Tetapi bagi umat Katolik, Napoli adalah tempat khusus karena di sana mereka bisa berdoa di hampir setiap sudut jalan.
Dari Lapangan Spanish ke lingkungan Sanita, terlihat bangunan-bangunan atau halaman-halaman rumah yang dilengkapi tempat-tempat berdoa berbentuk gua kecil pada dinding atau sudut-sudut bangunan yang dilengkapi patung-patung dari Maria hingga Santo Januarius, pelindung Napoli.
Setiap tempat doa menulis tanggal berdirinya dan alasan pembuatannya (misalnya terima kasih atau intensi). Tempat-tempat itu bukan hanya merupakan pemandangan indah namun tempat ibadah yang ramai dikunjungi orang-orang yang lewat. Mereka berhenti di situ menyalakan lilin atau meletakkan bunga segar.
Mengapa “tempat-tempat suci kota” ini begitu populer di Napoli? Menurut penjelasan umum, tempat-tempat doa Napoli itu merupakan gagasan dari Pastor Gregorio Maria Rocco OP, seorang biarawan Dominikan abad ke-18 yang dikenal karena perjuangannya melawan kemiskinan di kota itu.
Pada pertengahan abad ke-18, imam Dominikan itu mencari cara untuk membuat jalan-jalan Napoli lebih aman di malam hari. Dia berpikir, mendorong pembuatan tempat doa dengan lampu minyak bisa mengubah jalan-jalan menjadi tempat ibadah, dan mengusir pencuri-pencuri kecil.
Dengan senang hati orang-orang Napoli, yang dikenal karena rasa hormat dan pengabdian terhadap berbagai orang kudus, mengikuti nasihat imam itu. Mereka memanfaatkan ruang-ruang yang berbentuk cekung atau berlekuk di bangunan-bangunan dan mengubahnya menjadi tempat-tempat doa yang didekorasi dengan mewah.
Pada malam hari tempat-tempat suci ini diterangi oleh lampu minyak dan memberikan penerangan jalan yang sangat dibutuhkan. Tak lama kemudian, jalan-jalan Napoli diterangi oleh tempat-tempat doa Katolik ini, dan kejahatan jalanan menurun, mungkin karena cahaya atau karena campur tangan spiritual.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan V. M. Traverso/Aleteia)