Uskup Borongan, Filipina, Mgr Crispin Varquez menyatakan kedekatannya dengan mereka yang terkena dampak topan dahsyat yang menghancurkan sebagian Provinsi Samar Timur. Mgr Varquez mengatakan “sangat sedih” oleh kehancuran yang disebabkan oleh topan “Ambo” yang melanda provinsi itu, Kamis, 14 Mei 2020. “Kami ikut dalam penderitaan yang kalian semua alami dan keuskupan memberikan dukungan dan doa kami untuk kalian semua,” kata Mgr Varquez, 16 Mei. Ambo, topan tropis pertama yang melanda negara itu tahun ini, meninggalkan jejak kehancuran di bagian utara provinsi itu. Ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal. Badai itu juga menyebabkan dua orang tewas di Kota San Policarpo, tempat Ambo melakukan pendaratan pertamanya. Di kota Arteche yang berdekatan, atap gereja paroki rusak sepenuhnya. Hujan lebat topan itu juga merendam kota Jipapad. Pastor Guido Ditalo, Jr., Kepala Paroki Arteche, menggambarkan Ambo seperti “topan super.” Gubernur Samar Timur Ben Evardone mengatakan, kerusakan oleh Ambo dalam hal infrastruktur dan pertanian sebanding dengan topan super Yolanda tahun 2013. Topan itu, lanjutnya, menghancurkan beberapa pusat evakuasi yang dirubah menjadi daerah isolasi Covid-19. Mgr Varquez juga mendesak para korban untuk menjaga imannya dan tidak pernah kehilangan harapan. Uskup itu memohon agar Tuhan memberi mereka kekuatan. “Ingatlah selalu, di tengah-tengah penderitaan, Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita,” kata Mgr Varquez. (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan CBCPNews)