Para uskup Filipina persembahkan negara itu kepada Maria: Kami sembuh sebagai satu bangsa

1
2218

 

Uskup Malolos Filipina Mgr Dennis Villarojo memimpin konsekrasi nasional negara itu kepada Maria di Tempat Ziarah Nasional Bunda Maria Fatima di Kota Valenzuela, 13 Mei 2020. FOTO DARI NSOLF
Uskup Malolos Filipina Mgr Dennis Villarojo memimpin konsekrasi nasional negara itu kepada Maria di Tempat Ziarah Nasional Bunda Maria Fatima di Kota Valenzuela, 13 Mei 2020. FOTO DARI NSOLF

Untuk perlindungan di tengah penularan dan kematian yang disebabkan oleh pandemi virus corona, Gereja Katolik di Filipina berpaling kepada ibu Yesus. Dalam solidaritas dengan sejumlah konferensi waligereja di seluruh dunia, Hirarki Gereja Filipina merayakan bulan Maria dengan mengkonsekrasi atau mempersembahkan bangsa itu kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.

Ketua Konferensi Waligereja Filipina Uskup Agung Romulo Valles memimpin konsekrasi Filipina kepada Bunda Maria pada Pesta Santa Perawan Maria dari Fatima, 13 Mei 2020. Para uskup memohon perantaraan Maria untuk “penyembuhan” semua orang yang tertular virus itu dan untuk “kekuatan dan perlindungan” orang-orang di garis depan maupun masyarakat.

“Kami berdoa sebagai satu (bangsa). Kami sembuh sebagai satu (bangsa). Kami diperbarui dunia sebagai satu (bangsa) melalui konsekrasi ini,” kata Mgr Valles. “Inilah cara negara kita memohon rahmat dan belas kasihan Tuhan untuk mengakhiri pandemi virus corona,” kata uskup agung itu. Ibadat itu disiarkan ke berbagai platform media Katolik karena keuskupan-keuskupan di seluruh negeri itu sedang berada di bawah protokol karantina yang ketat.

Konsekrasi 13 Mei, yang bertepatan dengan peringatan 103 tahun penampakan Bunda Maria dari Fatima, menegaskan kembali penyerahan Filipina kepada Maria sebelumnya oleh para uskup. Maret 1984, para uskup Filipina ikut bersama Paus Yohanes Paulus II dan para uskup lain di seluruh dunia dalam konsekrasi dunia kepada Hati Maria Tak Bernoda di Roma. Tahun berikutnya, Gereja juga memohon perantaraan Bunda Maria untuk membawa negara itu kepada “kebebasan dan perdamaian sejati” dalam kediktatoran Marcos.

Gereja itu kembali memperbarui konsekrasi bangsa itu kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Tak Bernoda ibunya “sebagai bentuk ucapan syukur penuh sukacita” tahun 1987. Baru-baru ini, tahun 2013, para uskup menyetujui konsekrasi nasional tahunan negara itu kepada Hati Maria Tak Bernoda dalam peringatannya setiap 8 Juni, saat mempersiapkan perayaan peringatan Lima Abad Agama Kristen Masuk Filipina.

Tetapi “masa-masa luar biasa” ini, lanjut Uskup Agung Valles, meminta Gereja melakukan konsekrasi nasional dengan “mendesak.” Menurut Mgr Valles, “Inilah waktu yang tepat untuk merenungkan situasi yang sedang dunia alami saat ini.”(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Roy Lagarde/CBCPNews)

1 komentar

  1. Mohon dalam pengakuan dosa jangan di lakukan di tempat terbuka ingat itu adalah privasi pribadi setiap orang, tkd

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here