Home RENUNGAN Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku

Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku

0

Apapun masalahmu

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” adalah sabda Tuhan Yesus yang terdapat dalam Injil hari ini (Yoh 14:1-6) pertama-tama ingin mengajak kita semua agar jangan merasa gelisah dan kuatir.

Mungkin, yang sedang terjadi didunia ini membuat kita gelisah dan kuatir. Hal ini terjadi, karena dunia ini tidak mengenal Allah. Namun, kita yang telah dibaptis dan menjadi anak-anak Allah harus berani tampil beda, yaitu selalu mewartakan kabar sukacita, bukannya ikut menyebarkan ketakutan dan kebencian seperti yang dilakukan orang-orang dunia ini.

Karena itu, Yesus pun mengajak semua untuk percaya kepada-Nya dengan mengatakan, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”

Pertanyaannya, “apakah Surga itu dan seperti apakah wujud ‘Rumah Tuhan’ itu?” Untuk menjawabnya, ada ilustrasi tentang penambang yang menemukan cukup banyak emas. Ia lalu membawa tasnya yang penuh batangan emas itu ke mana pun ia pergi. Suatu hari, dia meninggal, namun ia masih membawa batangan emas yang berharga itu.

Setibanya di pintu surga, malaikat bertanya kepadanya, “Mengapa Anda membawa aspal?” Tukang tambang menjawab, “Ini bukan aspal, ini emas.” Malaikat tersenyum dan berkata, “Di bumi, benda itu memang disebut emas, tapi di sini, di surga, kami memakainya untuk mengeraskan jalan-jalan.” Sama seperti yang dikatakan dalam kitab Wahyu 21:21, “Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.”

Sahabat terkasih, ilustrasi ini ingin mengajak kita berpikir tentang apa yang kita anggap berharga, dan apa yang benar-benar berharga bagi Allah. Apa yang kita kuatirkan di dalam dunia ini, apakah ada faedahnya di surga? Selain itu, dalam Wahyu 22, Yohanes penginjil memberikan gambaran sekilas tentang surga itu. Setelah diangkat ke surga, ia melihat ‘sungai air kehidupan’ yang jernih bagaikan kristal, dan tempat itu tidak membutuhkan cahaya lampu maupun cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka.

Dengan demikian, Surga tidaklah cukup digambarkan dengan kata-kata, tapi kita meyakini surga adalah tempat nyata bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Surga adalah tempat atau kondisi di mana Allah meraja. Jika, Allah tinggal dalam hati kita, maka kita pun sudah dapat merasakan Surga, sekalipun masih hidup di dunia. Dengan kata lain, surga merupakan ‘rumah’ yang disiapkan Allah bagi mereka yang siap.

Semoga, semua ini menginspirasi agar kita tidak perlu lagi merasa gelisah, kuatir dan takut memikirkan harta maupun hal-hal yang ada dalam dunia ini. Karena, di surga kelak semuanya itu tiada artinya lagi.

Sungguh, suatu hari nanti, cepat atau lambat kita pun akan tinggal di dalam ‘Rumah Bapa’, sehingga kita pun tidak perlu gelisah memikirkan atau membayangkannya lagi. Yang kita perlu hanyalah percaya kepada Sabda Yesus dan melakukannya dengan setia. Sebab, hal ini seperti kabar gembira-Nya hari ini, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Frater Agustinus Hermawan OP

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version