Kalau menghitung hari, rasanya tidak tahu berapa lama lagi PSBB ini. Mungkin banyak orang jenuh karena tidak bisa keluar rumah. Ada yang tidak tahu harus berbuat apa lagi di rumah. Atau, ada yang rindu berjumpa keluarga, sahabat, bahkan pacar. Saya yakin, ada yang sangat rindu berjumpa Kristus dalam Ekaristi. Ya, semua gerak kita terbatas. Rindu Ekaristi, mungkin sedikit agak berbeda tapi ini kita rasakan saat ini. Layaknya orang berpacaran jarak jauh, ketika rindu akan pasangan, alat komunikasi jadi sarana tepat untuk video call atau suara saja. Tapi, kini kita juga rindu Yesus yang hadir nyata dalam Ekaristi. “Kan ada Misa live streaming. Cukuplah itu sudah.” Rasanya berbeda, karena tidak menyambut Dia yang sungguh hadir dalam Hosti Kudus. Yang selalu Misa harian, ini tantangan karena rasanya hari kurang tanpa Ekaristi. Sahabat, mungkin kini tepat merenungkan makna Ekaristi dalam hidup kita. Mungkin ini waktu pas untuk mensyukuri Kristus yang sungguh hadir dalam Ekaristi. Mungkin dulu kita tidak memaknai sungguh perayaan Ekaristi. Kini kita sungguh diundang menyadari Ekaristi sebagai kebutuhan rohani bukan semata-mata kewajiban. Kalau tidak sarapan atau tidak makan, kita lapar dan tidak bisa beraktivitas dengan baik. Setiap hari kita butuh makan untuk menjaga stamina dan kesehatan. Sahabat, sama juga dengan kebutuhan rohani. Ekaristi menjadi makanan spiritual yang memberikan kekuatan rohani. Kini kita tidak bisa menyambut-Nya secara langsung, tapi tetap diajak menjalin hubungan dekat dengan-Nya. Ketika komuni langsung sulit, maka Komuni batin setiap perayaan Ekaristi menjadi sarana pas.(FRAY.EL.OP)