Lockdown di Perancis diperpanjang hingga 11 Mei, Misa tetap ditayangkan secara online

0
1265
Biara Pusat MSC di Issoudun, Perancis
Biara Pusat MSC di Issoudun, Perancis

Malam ini, 13 April 2020, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pidato sehubungan dengan peraturan lockdown, kata misionaris Indonesia Pastor Yongki Wawo MSC dari Issoudun, Perancis. Salah satu butir penting yang disampaikan presiden itu, kata imam itu kepada PEN@ Katolik, adalah “Perpanjangan lockdown hingga 11 Mei” yang sangat penting untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Padahal selama ini, imam itu mengaku “kegiatan kerohanian di tempat misiku, yakni di Pusat Ziarah Bunda Hati Kudus (BHK) Issoudun, Perancis, dan juga Paroki Santo Vinsensius di Kawasan Berry, Issoudun, sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya.”

Dijelaskan, para imam merayakan Misa sendirian saja di dalam kapela pusat ziarah itu atau di kubur pendiri tarekat MSC yakni Pastor Jules Chevalier. “Semua Misa ditayangkan secara online lewat page Facebook Les Amis d’Issoudun, yang menghubungkan tempat ziarah BHK Issoudun dengan semua peziarah di mana pun mereka berada, serta umat Issoudun,” jelas Pastor Yongki Wawo.

Seperti halnya Misa-Misa pada Pekan Suci lalu, para anggota komunitas MSC Issoudun secara bergantian memimpin perayaan Ekaristi harian. “Kami masih akan terus menayangkan Misa harian kami pada pukul 11.30 waktu Perancis lewat chanel facebook itu,” kata imam itu.

Hal lain yang disampaikan oleh Presiden Macron adalah tentang kelompok paling rentan yakni para lansia, cacat parah dan menderita penyakit kronis. Mereka “harus tetap dikurung bahkan setelah 11 Mei,” kata presiden.

Diumumkan, sekolah akan dibuka kembali secara bertahap, sekolah menengah mulai 11 Mei, tetapi tidak untuk pendidikan tinggi. Namun, “tempat berkumpul publik” seperti bar, restoran, kafe, hotel, bioskop, teater, ruang konser, dan museum belum akan dibuka, “dan dengan demikian hotel dan restoran Jules Chevalier masih tetap akan ditutup sampai pertengahan Juli.”

Festival dan acara lain yang mengumpulkan orang banyak juga belum bisa dilaksanakan “sebelum pertengahan Juli.” Maka, tegas Pastor Yongki Wawo, “dipastikan bahwa kegiatan kerohanian di gereja dan juga di tempat-tempat ziarah tidak akan ada kehadiran umat sampai pertengahan Juli.”

Menurut informasi, di Perancis setidaknya sudah ada 14.967 orang meninggal karena Covid-19, yakni 5.379 di panti jompo dan 9.588 di rumah sakit.(PEN@ Katolik/paul c pati)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here