Waktu pertama keluar aturan tindakan mencegah Covid-19, kita mulai mengenal yang namanya ‘social distancing’ dan banyak orang mulai takut bertemu dan berjumpa bahkan berkontak langsung dengan orang lain. Ada kecenderungan mengisolasikan diri, bahkan kita menjadi curiga dengan orang kurang sehat di sekitar kita. Kemarin saat berbincang dengan seorang imam di komunitas kami, ia tidak lagi menggunakan istilah “social distancing” tetapi “physical distancing.” Bagi saya istilah yang ia gunakan mungkin lebih tepat daripada “social distancing.” Dengan istilah ini semakin jelas bahwa yang kita batasi adalah jarak dan tempat, tetapi hubungan kita sebagai mahluk sosial tetap ada. Sebenarnya, kita tidak menjaga jarak sosial dengan orang lain, kita tetap berkomunikasi dengan sesama, apalagi di era modern ini. Lewat semua media sosial kita tetap menjaga komunikasi dengan orang lain, bahkan istimewanya, sekarang kita semakin memperhatikan dan berkomunikasi dengan yang bisanya kita lupakan. “Physical distancing” memang harus dilakukan saat ini. Menjaga jarak dan membatasi pertemuan langsung dengan orang lain, bukan berarti tidak mau berjumpa, tetapi merupakan bagian untuk menjaga diri kita dan orang sekitar agar penyebaran virus ini tidak bertambah banyak. Dengan “physical distancing” kita membatasi ruang gerak. Maka, anjuran #dirumahsaja menjadi sangat relevan. Walaupun berada di rumah, kita tetap berkomunikasi lewat media sosial.(Fray Elson OP)
“Physical Distancing” mungkin lebih tepat daripada “Social Distancing”
Komentar
Baca Juga
- All
- BEASISWA
- BERITA FOTO
- BERITA TERKINI
- DOA-DOA KATOLIK
- DOMINIKAN
- GEREJA DAN CERITANYA
- GEREJA DAN KATEDRAL
- KEGEREJAAN
- KESAKSIAN
- KEUSKUPAN
- KITAB SUCI
- MANCANEGARA
- NUSANTARA
- OBITUARI
- OMK
- OPINI
- ORANG KUDUS
- PAUS FRANSISKUS
- PENGETAHUAN IMAN
- PLURALISME
- RENUNGAN
- REPORTASE KHUSUS
- SEJARAH GEREJA
- SOSIAL
- TENTANG MARIA
- UNIVERSITAS SANTO AGUSTINUS HIPPO
- VATIKAN
- VIDEO
- WAWANCARA
- ZIARAH
Lainnya