Paus Fransiskus memulai menulis suratnya, tertanggal 28 Maret untuk Dr Roberto Andrés Gallardo, Presiden Komite Para Hakim dari Pan Amerika untuk Hak-Hak Sosial dan Ajaran Fransiskan, dengan mengatakan “kita semua prihatin dengan berkembangnya pandemi.”
Meskipun virus ini menyebar dengan cepat, tulis Paus, semangatnya bertambah “karena reaksi begitu banyak dokter, perawat, sukarelawan, kaum religius dan imam, yang menempatkan diri mereka dalam bahaya” guna melindungi orang lain.
Paus mengakui, beberapa pemerintah telah mengambil “langkah-langkah yang patut dicontoh” dan memiliki prioritas jelas untuk melindungi penduduk.” Meskipun beberapa langkah ini bisa dianggap ‘menjengkelkan’ oleh beberapa orang, Paus mengakui hal itu dilakukan “demi kebaikan bersama,” dan sebagian besar orang “menerimanya dan meneruskannya dengan sikap positif.”
Pemerintah yang sedang menangani krisis itu dengan cara ini menunjukkan bahwa prioritas mereka adalah “rakyat,” kata Paus. Ini keputusan penting karena kita tahu bahwa “membela rakyat” menghasilkan “bencana ekonomi,” lanjut Paus. “Sungguh menyedihkan memilih yang sebaliknya,” kata Paus karena cara lain akan mengakibatkan kematian banyak, banyak orang.
Paus lalu merujuk pertemuan yang diadakan dengan Dikasteri Peningkatan Pengembangan Manusia Integral. Pertemuan itu merenungkan tentang yang “sekarang” dan “nanti.” Mempersiapkan yang “nanti” itu penting, kata Paus, dan beberapa konsekuensinya sudah terlihat dan perlu ditangani. Salah satunya, misalnya, kelaparan.
Paus mengakhiri suratnya dengan merujuk pendapat ekonom Mariana Mazzucato dalam bukunya “The Value of Everything: Making and Taking in the Global Economy.” Bukunya mengeksplorasi perlunya memikirkan kembali nilai, dan menjelaskan bahwa cara memberi nilai lebih yang penting daripada memberi harga akan membantu membuat dunia menjadi tempat lebih baik. “Saya pikir itu membantu memikirkan masa depan,” kata Paus.
Akhirnya, Paus memberi selamat kepada Dr Gallardo dan keluarganya, dan, seperti kebiasaannya, meminta agar mereka juga berdoa untuknya.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)