25.2 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Tahbisan diakon sebagai penyambung lidah Sabda Allah dihadiri Kapolda dan Bupati

BERITA LAIN

More
    Suasana tahbisan (PEN@ Katolik/semz)
    Suasana tahbisan (PEN@ Katolik/semz)

    Dalam hierarki Gereja Katolik, diakon itu jabatan pertama dalam pelayanan umat. “Diakon” berasal dari kata διάκονος (diákonos), kata dalam bahasa Yunani Kuno yang berarti pelayan, penunggu, pemangku, atau pewarta. “Diakon” juga diduga berarti “terobos debu” yang mengacu pada kepulan debu yang ditimbulkan oleh kesibukan pelayan atau pewarta tatkala menunaikan tugas. Selaras dengan itu, diakon juga berperan menggantikan peran para rasul sebagai penyambung lidah Sabda Allah.

    Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus berbicara dalam sambutan pembukaan Misa Tahbisan Diakon Siktus M Nopala OSM di Paroki Maria Dolorosa Jelimpo, Landak, Kalimantan Barat, 22 Februari 2020. Misa dengan 10 imam konselebran itu bukan hanya dihadiri sekitar 1000-an umat, tetapi oleh Kapolda Kalbar baru Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto dan Bupati Landak Karolin Margret Natasa.

    Dalam sambutan acara itu, Mgr Agus mengungkapkan, pelayanan yang diemban seorang pelayan, diakon, imam maupun uskup, adalah sebagai Penyambung Lidah Sabda Allah. “Ketika kita memutuskan untuk mengikuti jejak Yesus, maka kita harus siap diutus.”

    Dalam acara itu, Mgr Agus memperkenalkan Kapolda Kalbar yang baru dan berterima kasih karena kapolda itu bersedia mampir dan berkenalan dengan umat di Paroki Jelimpo. Uskup juga berterima kasih kepada Bupati Landak bersama jajarannya yang bersedia untuk turut hadir mendampingi Kapolda Kalbar dalam tahbisan diakon itu.

    Ketika tiba, kapolda itu diberi kesempatan memotong bambu yang sudah disediakan umat Paroki Maria Dolorosa dan Kepala Paroki Pastor Orlando Morales OSM. Setelah pemotongan bambu, Kapolda Kalbar dan Bupati Landak bersama Mgr Agus diberikan syal dan sekaligus diarak dengan tarian pembukaan menuju ke depan gereja.

    Dalam panggilan menjadi imam, kata Kapolda Baru Remigius Sigid Tri Hardjanto dalam sambutannya, “yang paling penting dari tugas pokoknya yaitu melayani, sama halnya dengan kami, polisi. Tugas kami bukan hanya melayani tetapi juga melindungi masyarakat.” Kapolda juga berharap kerukunan dalam hidup bermasyarakat saling dijaga, “dan dengan hadirnya diakon baru semoga pelayanan dan semangat umat beragama semakin meningkat.”

    Dalam kesempatan itu Bupati Karolin Margret Natasa turut menyumbang 1000 buku Madah Bakti dan dibagikan kepada tiga umat sebagai perwakilan umat Paroki Maria Jelimpo yang melayani 61 stasi. “Semoga dengan hadirnya pelayan baru, semangat keagamaan dan kerukunan hidup dalam bermasyarakat semakin baik,” kata bupati seraya berharap umat dan hierarki bekerja sama membangun masyarakat di Kabupaten Landak.(PEN@ Katolik/Semz).

    Diakon 1

    Diakon yang baru bergambar bersama uskup serta para imam konselebran dan orangtua (PEN@ Katolik/semz)
    Diakon yang baru bergambar bersama uskup serta para imam konselebran dan orangtua (PEN@ Katolik/semz)
    Uskup, kapolda dan bupati diterima secara adat (PEN@ Katolik/semz)
    Uskup, kapolda dan bupati diterima secara adat (PEN@ Katolik/semz)
    Uskup bersama kapolda (PEN@ Katolik/semz)
    Uskup bersama kapolda (PEN@ Katolik/semz)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI