Caritas Filipina ikut berupaya mengurangi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan para imam. Sekretaris Eksekutif Caritas Filipina Pastor Edwin Gariguez mengatakan, bagian langkah itu adalah ‘memeriksa latar belakang’ semua direktur aksi sosial itu. “(Kami akan) proaktif melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap semua direktur Caritas di tingkat nasional dan keuskupan,” kata imam itu.
Pernyataan itu dikeluarkan saat peluncuran kampanye “Alay Kapwa” Aksi Puasa untuk Luzon di Katedral dan Paroki Gembala yang Baik di Kota Quezon 3 Februari 2020. Caritas Filipina juga dikenal sebagai Sekretariat Nasional untuk Aksi Sosial, Keadilan dan Perdamaian (Nassa).
Pastor Gariguez mengklarifikasi, tujuannya adalah untuk menentukan apakah seorang imam pernah terlibat dalam kasus pelecehan, terutama terhadap anak-anak. Ketika berbicara kepada para direktur aksi sosial keuskupan yang hadir, imam itu mengatakan, “kami harap kalian tidak tersinggung. Kami melakukan ini untuk menunjukkan bahwa kami tidak mentolerir kasus seperti ini.”
Jadi, lanjut imam itu, kalau setiap keuskupan memerlukan pelatihan tentang masalah ini dan mekanisme tentang cara melakukannya, kami akan membuat dan menyediakannya untuk pencegahan,” kata imam itu.
Pelecehan oleh kaum klerus hendaknya tidak terjadi dalam batas-batas Gereja, kata imam itu. “Tetapi, diakui atau tidak, dan meskipun kita jarang mengakuinya, itu terjadi.” Jadi, lanjutnya, “kita harus memiliki mekanisme tentang cara melaporkan kasus seperti ini dan cara mengatasi masalah ini,” kata Pastor Gariguez.
Juli 2019, Konferensi Waligereja Katolik Filipina (CBCP) sepakat membuat kantor baru yang akan menyelidiki kasus-kasus pelecehan yang dilakukan klerus dan menambah upaya di tingkat keuskupan.
“Moto propio” dari Paus Fransiskus berjudul “Vos estis lux mundi” menetapkan, semua keuskupan harus memiliki sistem “publik, yang dapat diakses, dan dapat diandalkan” untuk melaporkan kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan pastor.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Minnie Agdeppa/CBCPNews)
#penakatolik