Ancaman yang ditimbulkan oleh 2019 coronavirus novel (2019-nCoV) telah mendorong Gereja Katolik untuk merekomendasikan penerimaan Hosti Kudus bukan dengan mulut tetapi dengan tangan. Instruksi itu dirilis oleh Konferensi Waligereja Filipina (CBCP) hari Rabu, 29 Januari 2020, guna mencegah penyebaran virus corona yang mematikan itu.
Dalam surat edaran untuk semua keuskupan, Sekretaris Jenderal CBCP Pastor Marvin Mejia mengatakan, langkah-langkah diperlukan untuk “mencegah akuisisi dan penyebaran penyakit itu.” Dikatakan, “menerima komuni dengan tangan (harus) dilakukan secara normal guna membantu mencegah ketakutan lebih lanjut dari orang-orang yang cukup berhati-hati dengan masalah ini.”
Pastor Mejia mengatakan, bentuk-bentuk kontak dekat lainnya seperti berpegangan tangan dalam doa “Bapa Kami” dan berjabat tangan dalam “Salam Damai” akan coba dihalangi. Selain itu, di tengah rekomendasi para ahli kesehatan, CBCP mendesak gereja-gereja paroki untuk tetap mengganti air kudus di wadah-wadah yang disiapkan dan memasang “kain pelindung” pada kontak pembatas di ruang pengakuan dosa.
CBCP juga merilis “Oratio Imperata” untuk orang-orang yang sakit karena virus itu dan untuk mencegah penjangkitan secara global. “Kami memohon rahmat-Mu bagi orang-orang yang bertugas mempelajari sifat dan penyebab virus ini dan penyakitnya serta untuk membendung gelombang penularannya,” bunyi doa itu. “Bimbinglah tangan-tangan dan pikiran-pikiran para ahli medis agar mereka bisa melayani orang sakit dengan kompetensi dan kasih sayang, dan para pemerintah dan lembaga swasta yang harus menemukan obat dan solusi epidemi ini,” lanjut doa itu.
Doa itu akan dibacakan sambil berlutut di semua Misa Minggu dan Misa harian setelah Komuni mulai 2 Februari 2010, pada Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah.
Sampai saat ini, Filipina masih belum memiliki kasus yang sesuai dengan 2019-nCoV. Namun, departemen kesehatan mengatakan ada 23 orang sedang diselidiki setelah diduga memiliki 2019-nCoV. (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan CBCPNews)