Seorang uskup membunyikan alarm terhadap para penipu yang menggunakan nama-nama para uskup tanpa persetujuan mereka untuk proyek palsu perbaikan gereja-gereja yang rusak karena bencana alam. Uskup Kidapawan Mgr Jose Colin Bagaforo memposting di akun Facebooknya tentang cara penipu menggunakan namanya dan uskup lain guna meminta sumbangan melalui deposito bank. Uskup itu mengatakan para penipu meminta uang melalui pesan teks dari para korban untuk membiayai perbaikan bangunan gereja yang rusak akibat gempa bumi baru-baru ini di Mindanao dan pembelian peralatan suci seperti monstran atau tabernakel untuk menggantikan yang katanya dicuri.
Rekening bank dari para penipu itu, kata Mgr Bagaforo, bertuliskan gelar “Suster” dan “Pastor” agar nampak mereka adalah anggota sah dari komunitas religius atau klerus. Dikatakan, rekening bank para penipu dengan nama “Pastor Allen Albert Lagura” dan “Suster Doris Dee Pamplona,” tidak diketahui oleh Mgr Bagaforo.
Sebelumnya Keuskupan Agung Manila memperingatkan terhadap Lagura yang telah meminta sumbangan untuk pesta perpisahan yang katanya untuk Kardinal Luis Antonio Tagle, sebelum menjalankan tugas barunya sebagai prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa di Roma.
Kanselir Keuskupan Agung Manila Pastor Reginald Malicdem mengklarifikasi bahwa Lagura bukan anggota klerus dan tidak dilaksanakan pesta semacam itu dan tidak ada hadiah yang diberikan kepada kardinal.
Setiap kali para uskup meminta sumbangan, kata Mgr Bagaforo, yang juga ketua Sekretariat Nasional untuk Aksi Sosial, rekening bank yang digunakan untuk menerima sumbangan tunai selalu atas nama keuskupan mereka.
Selain itu, setiap kali Konferensi Waligereja Filipina (CBCP) memohon sumbangan resmi, rekening bank yang disebutkan dalam permohonan itu jelas atas nama CBCP. “Setiap kali CBCP meminta bantuan, selalu jelas. Rekening bank atas nama CBCP NASSA atau keuskupan. Maka hati-hati. Selalu periksa. Untuk konfirmasi, bicaralah dengan uskup Anda,” kata Mgr Bagaforo.
Nama-nama Uskup Digos Mgr Guillermo Afable, Uskup Malolos Mgr Dennis Villarojo dan Uskup Agung Emeritus Cotabato Kardinal Orlando Quevedo, kata uskup itu, telah digunakan oleh para penipu untuk meminta sumbangan.
“Aku khawatir para penipu ini mungkin mengambil keuntungan dari situasi Taal,” lanjut Mgr Bagaforo. Dijelaskan bahwa dua temannya telah ditipu dengan sejumlah besar uang. Taal adalah nama gunung di Filipina yang meletus hari Minggu 12 Januari 2020. Setengah warga di sekitar gunung itu dievakuasi menyusul letusannya.
CBCP juga menyerukan kepada masyarakat agar waspada terhadap permohonan proyek-proyek dan kegiatan amal yang “palsu”. “Kami mendesak semua orang untuk waspada dan benar-benar berupaya mencegah dengan mengecek kembali kepada para uskup terkait atau kantornya jika permintaan seperti itu terjadi,” kata Sekretaris Jenderal CBCP Pastor Marvin Mejia.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Rommel F Lopez/CBCPNews)