Oleh Cecilia Sepia dari Vatican News berbahasa Italia
Tanggal 17 Desember 2019 adalah hari ulang tahun ketujuh yang Paus Fransiskus rayakan sebagai seorang Paus. Hari ini berdatangan pula pesan-pesan dan doa dari semua sisi, dari semua bentuk komunikasi dan dari seluruh dunia.
Meski beberapa hari lalu tepatnya 13 Desember Paus Fransiskus merayakan 50 tahun imamat dan hari ini berusia 83 namun semua itu tidak memperlambatnya dalam mewartakan Injil. Seluruh dunia merayakannya dengan penuh kasih sayang.
Ribuan email dikirim oleh umat beriman ke alamat email yang disediakan untuk acara itu. Banyak juga berdatangan surat dari anak-anak. Selain itu, jutaan orang memilih jejaring sosial. Mereka menulis komentar di bawah foto instagram Paus Fransiskus. Tak terhitung juga banyaknya pesan dari orang-orang besar di dunia serta para pemimpin agama, dan juga Paus emeritus Benediktus XVI.
Dan tentunya, hadiah paling berharga adalah tanggapan seluruh dunia terhadap permintaan Paus Fransiskus untuk terus-menerus berdoa bagi magisteriumnya dan bagi “usia tua” itu. Dalam Misa bersama para kardinal 17 Desember 2016, Paus berharap kursi kebijaksanaan itu “tenang, religius, berbuah banyak dan penuh sukacita.”
Hari ini adalah ulang tahun ketujuh yang Paus Fransiskus rayakan di Leonine Walls Vatikan, tetapi banyak kali Paus merayakanya di luar negeri. Jorge Mario Bergoglio lahir di Buenos Aires, Argentina tahun 1936. Anak emigran dari Piedmont itu memiliki hasrat untuk musik, khususnya Opera, yang diikuti Sabtu pagi bersama ibunya Regina dan saudara-saudaranya. Dia juga senang sepak bola.
Dia juga giat belajar. Dia belajar berbagai perdagangan dan kemudian lulus sebagai teknisi kimia, tetapi dia memiliki pandangan hidup yang lain: menguduskan dirinya untuk Tuhan dan menempatkan dirinya untuk melayani orang-orang, Maka, tahun 1958 dia masuk seminari dan menjalankan novisiat di antara para imam Yesuit.
Saat itu, seorang perawat, Suster Cornelia Caraglio, menyelamatkan hidupnya dengan meyakinkan seorang dokter untuk memberikan dosis antibiotik yang tepat untuk mengobati pneumonia. Intervensi manusia tanpa keraguan, tetapi disarankan oleh Roh yang sudah melihatnya sebagai Penerus Petrus.
Tahun 1969 dia ditahbiskan imam. Hari itu neneknya, Rosa, menyerahkan kepadanya sepucuk surat, yang ditujukan kepada semua cucunya. Surat yang disimpan dalam buku brevir Jorge Mario muda itu bertuliskan: “Selamat panjang umur dan selamat berbahagia. Namun kalau beberapa hari hidupmu dipenuhi keputusasaan karena kedukaan, penyakit atau kehilangan orang yang dicintai, ingatlah akan desahan di depan Tabernakel, tempat martir terbesar dan mulia berada, dan pandanglah sekilas kepada Maria, yang berada di kaki salib, dia akan bisa menjatuhkan setetes balsem di atas luka terdalam dan sangat menyakitkan.”
Tahun 1973, dia ditunjuk sebagai Provinsial Serikat Yesus Argentina. Tahun 1992 dia menerima pentahbisan uskup dan 28 Februari 1998 dilantik menjadi Uskup Agung Buenos Aires. Dalam konsistori 21 Februari 2001, Yohanes Paulus II menciptakannya menjadi seorang kardinal. “Pagi ini, Roma dikerumuni kardinal-kardinal baru dalam pelukan hangat dan dalam pengetahuan bahwa kita sedang menulis halaman penting lainnya dalam sejarah dua ribu tahunnya.”
Itulah awal dari peristiwa lainnya yang perlu ditandai. Tanggal 13 Maret 2013 Jorge Mario Bergoglio menjadi Paus: yang pertama dari Amerika, Yesuit yang pertama, yang pertama memilih nama Fransiskus, sebagai Santo dari Asisi yang bersahabat dengan orang miskin, yang ditinggalkan, yang sakit, makhluk-makhluk di bumi, saudari bulan dan saudara matahari dan intinya perdamaian antara manusia dan bangsa-bangsa. “Teman-teman” yang sama itu akan menginspirasi kata-kata dan aksi kepausannya.(Diterjemahkan oleh PEN@ Katolik/pcp)