Senin, November 18, 2024
25.6 C
Jakarta

Selama tiga hari wajah depan Katedral Jakarta dihiasi video mapping Sumpah Pemuda

Videp mapping Katedral Jakarta tentang Sumpah Pemuda
Videp mapping Katedral Jakarta tentang Sumpah Pemuda. Ist

Untuk memberikan makna mendalam tentang peringatan Sumpah Pemuda ke-91 (28 Oktober 2019), umat Katolik Paroki Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, menampilkan tarian dari berbagai daerah, lagu-lagu kepahlawanan dan perjuangan, teater dan pemutaran film serta video mapping tentang Sumpah Pemuda selama tiga hari.

Kegiatan 26-28 Oktober 2019 dengan tema “Dalam Semangat Sumpah Pemuda dan Amalkan Pancasila Kita Rajut Kesatuan dalam Kebhinekaan Indonesia, Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat” dilaksanakan di halaman depan Gereja Katedral Jakarta.

Humas Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menjelaskan umat Katolik di Paroki Katedral Jakarta ingin berpartisipasi dan berperan aktif dalam Peringatan Sumpah Pemuda ke-91 dan kegiatan itu dilaksanakan di halaman katedral karena sejarah mencatat bahwa tanggal 27 Oktober 1928, sekitar 600 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia datang mengikuti rapat bersama persiapan pengikraran Sumpah Pemuda di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (Pemuda Katolik) yang kini menjadi aula katedral, tepat di belakang katedral itu.

Rapat kedua berlangsung di lokasi yang kini menjadi gedung Mahkamah Agung RI sedangkan rapat ketiga di Jalan Kramat yang kini gedung Museum Sumpah Pemuda. “Kegiatan ini sesungguhnya mau memperkenalkan kepada seluruh umat Katolik juga kepada umat lainnya bahwa lokasi katedral kala itu menjadi saksi sejarah rapat perumusan Sumpah Pemuda,” kata Suwadie.

Menurut Kepala Paroki Katedral Jakarta Pastor Albertus Hani Rudi Hartoko SJ hari pertama kegiatan itu diisi oleh orang muda Katolik yang melibatkan umat setempat dan umat di luar paroki Katedral, hari kedua, parade lagu-lagu perjuangan oleh kelompok koor atau paduan suara gabungan, dan hari ketiga dihadiri sejumlah undangan.

Pada hari ketiga Uskup Agung Jakarta Ignasius Kardinal Suharyo dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar tampil memberikan pesan kebangsaan, meski Umar hanya mengirim pesan video. Hadir hari itu para pemuka agama dan beberapa wakil gerakan pemuda Islam.

Acara itu, tegas Pastor Hani, adalah bentuk kepedulian umat Paroki Katedral sebagai sebuah “aksi melawan lupa.” Mengutip Bung Karno yang mengatakan “jangan sekali-kali melupakan sejarah,” imam itu menegaskan bahwa kegiatan itu sesungguhnya sebagai ajakan kepada seluruh kaum milenial untuk tetap mengenang sejarah itu. “Para pemuda jangan melupakan sejarah karena lewat sejarah semua orang diingatkan bahwa Sumpah Pemuda merupakan sarana mempersatukan bangsa,” kata imam itu (PEN@ Katolik/Konradus R. Mangu)

Katedral Jakarta2
Ist
Kelompok paduan suara membawakan lagu perjuangan (PEN@ Katolik/km)
Kelompok paduan suara membawakan lagu perjuangan (PEN@ Katolik/km)
Kepala Paroki Katedral Jakarta Pastor Albertus Hani Rudi Hartoko SJ  (PEN@ Katolik/km)
Kepala Paroki Katedral Jakarta Pastor Albertus Hani Rudi Hartoko SJ (PEN@ Katolik/km)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini