Home KEGEREJAAN Misa di katakombe: Pastor Markus Solo SVD minta imam SVD dan suster...

Misa di katakombe: Pastor Markus Solo SVD minta imam SVD dan suster SSpS fokus pada panggilan

0
Pastor Markus Solo SVD memimpin Misa untuk para imam SVD dan suster SSpS dari Indonesia yang mengikuti Program Tersiat (pembaharuan) di samping kuburan Santo Petrus di Katekombe Basilika Santo Petrus Vatikan. (Foto Pastor Victor Bani SVD)
Pastor Markus Solo SVD memimpin Misa untuk para imam SVD dan suster SSpS dari Indonesia yang mengikuti Program Tersiat (pembaharuan) di samping kuburan Santo Petrus di Katakombe Basilika Santo Petrus Vatikan. (Foto Pastor Victor Bani SVD)

“Mari kita bergembira ria madahkanlah lagu, syukur bagi Tuhan Aleluya …” Lagu dalam bahasa Indonesia itu menggema sebagai lagu pembukaan sebuah Misa di samping kuburan Santo Petrus di Katakombe Basilika Santo Petrus Vatikan.

Pastor Markus Solo SVD yang bulan ini tepat 12 tahun berkarya di Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama di Vatikan memimpin Misa itu untuk 26 imam SVD dan suster SSpS dari Indonesia yang mengikuti Program Tersiat atau program renewal (pembaharuan) “yang kali ini untuk Indonesia.” Tawaran program itu diberikan kepada imam SVD yang sudah 10 tahun lebih hidup imamat atau suster SSpS dan bruder SVD yang sudah 10 tahun lebih berkaul kekal.

Dalam Misa yang diiringi lagu Dolo-Dolo itu, Pastor Markus Solo SVD mendasarkan homili pada bacaan-bacaan hari itu, 8 Juni 2019, dan meminta para imam SVD dan suster SSpS mengikuti Kristus melalui jalan panggilan, yang kerap dilihat sebagai hak khusus sehingga kadang menciptakan jarak sosial dan spiritual antara imam dan religius dengan sesama.

“Kita tergoda mengurus privasi orang lain, sibuk dengan diri orang lain, yang bukan urusan kita, padahal kita sendiri pun belum sempurna, belum mendapat kepastian akan nasib diri kita sendiri. Yesus mengajak para pengikut-Nya untuk fokus saja dengan panggilan dan karya perutusan mereka. Apa yang sedang dijalankan, jalankan dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang selalu optimal untuk Kerajaan Allah di dunia. Intinya, fokuslah pada panggilan hidup masing-masing, karena itulah prioritas kita,” tegas imam itu.

Mengutip Injil Yoh. 21:20-25, Pastor Markus menegaskan bahwa jawaban Yesus kepada Petrus malah dikembangkan menjadi hoax atau fake news, dipelintir atau direkayasa oleh para murid, “entah karena kurang paham, atau mungkin karena hati mereka tertutup terhadap kebenaran.”

Dalam karya pewartaan, Paus Benediktus dan Paus Fransiskus selalu menekankan dua hal yang hendaknya jadi dasar pijakan hidup panggilan dan karya pewartaan Gereja, terutama klerus, biarawan dan biarawati: ‘Kasih dan Kebenaran’. “Kita adalah pewarta dan penyebar kasih dan kebenaran. Segala sesuatu yang kita kerjakan, hidup kita sendiri, panggilan kita, hendaknya selalu berdiri di atas dua kaki, yakni kasih dan kebenaran,” tegas Pastor Markus.

Kursus renewal selama tiga sampai empat bulan itu, menurut informasi yang PEN@ Katolik terima dari Pastor Markus, dilaksanakan dan dikoordinir oleh Generalat SSpS di Via Cassia, pinggir kota Roma. Di sana juga para imam dan suster itu tinggal.

Semua imam dan suster yang bekerja di berbagai tempat di Indonesia itu mula-mula bertemu beberapa minggu lalu di Rumah Induk SVD di Steyl, Belanda. Dengan perjalanan darat mereka ke Oies, Italia Utara, tempat lahir Santo Josef Freinademetz, kemudian terus ke kota Roma. Mereka tiba di Roma 6 Juni 2019 dan memulai programnya dengan Misa di Katakombe Basilika Santo Petrus, Vatikan, di Makam Santo Petrus.

“Di situ mereka merenung dan mengambil hikmah rohani dan inspirasi panggilan dari pribadi Santo Petrus yang sangat sentral dalam Injil, jatuh dan bangun bersama Kristus, kuat dan lemah dalam perjalanan panggilannya bersama Kristus, akhirnya menumpahkan darah martiriumnya di tanah Roma,” kata Pastor Markus. (PEN@ Katolik/paul c pati)

Para imam SVD dan suster SSpS peserta program tersiat bergambar bersama di Katakombe Basilika Santo Petrus bersama Pastor Markus Solo SVD (tengah belakang). (Foto: Pastor Victor Bani SVD)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version