Paus Fransiskus menyalami para pemimpin Pelayanan Pembaruan Karismatik Katolik (CHARIS) yang mengikuti konferensi internasional di Vatikan dengan mengatakan, “Pentakosta ini memulai tahap baru dalam perjalanan yang dimulai oleh Pembaruan Karismatik lima puluh dua tahun yang lalu.”
CHARIS adalah badan pelayanan terpadu untuk Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK) seluruh dunia. Pada hari Sabtu 8 Juni 2019 di aula Paul VI, Paus bertemu dengan para anggota badan pelayanan itu serta berterima kasih kepada Dikasteri untuk Awam, Keluarga dan Kehidupan yang telah mewujudkan badan itu.
Dalam sambutan, Paus menegaskan bahwa yang mereka mulai adalah “pelayanan persekutuan yang baru dan unik,” dan kadang-kadang sesuatu yang baru bisa mengganggu kestabilan. Tapi, lanjut Paus, “hal-hal baru dari Tuhan selalu menjadi berkat karena mengalir dari hati-Nya yang penuh cinta.”
Paus mengajak mereka yang berkumpul itu untuk menerima yang baru itu dengan penuh antusias seraya menegaskan bahwa cobaan “membiarkan segala sesuatu sebagaimana adanya” bukanlah cara berpikir yang datang dari Roh Kudus.
Paus menjelaskan bahwa gagasan “pelayanan” berarti selalu memberi dan memperhatikan “berbagai kebutuhan dan membantu perjalanan dengan cara sebaik mungkin.”
Paus menggarisbawahi, yang dia dan Gereja harapkan dari pelayanan baru ini, CHARIS, dan dari seluruh PKK adalah bersama-sama merasakan baptisan dalam Roh Kudus dengan semua umat dalam Gereja, melayani kesatuan tubuh Kristus yang adalah Gereja. Paus juga mengatakan, mereka dipanggil untuk melayani orang miskin dan orang-orang yang sangat membutuhkan, jasmani atau rohani.
Ketiga harapan itu, lanjut Paus, adalah “bentuk kesaksian yang, berdasarkan baptisan, kita semua dipanggil untuk menginjili dunia.” Itulah evangelisasi, tegas Paus Fransiskus, “itu bukan proselitisme, tetapi yang pertama dan terutama kesaksian: kesaksian tentang cinta.”
Setelah memberikan sambutan, Paus mengajak mereka berdiri dan merayakan hening semenit untuk perdamaian guna memperingati lima tahun pertemuan antara Presiden Israel dan Palestina bersama Paus Fransiskus, saat mereka berdoa di Taman Vatikan untuk perdamaian. (PEN@ Katolik/paul c pati berasarkan Vatican News)