Paus Fransiskus mempercayakan persiapan teks renungan “Via Crucis” (Jalan Salib) Jumat Agung di Colosseum, Roma, kepada seorang biarawati Italia, Suster Eugenia Bonetti yang merupakan misionaris Consolata dan Ketua Asosiasi “Slaves no more” (tidak ada lagi perbudakan). Renungan “Jalan Salib” tahun ini didedikasikan untuk penderitaan korban perdagangan manusia. Pengumuman itu dibuat oleh Direktur Kantor Pers Takhta Suci “ad interim” Alessandro Gisotti, 5 April 2019. Asosiasi “Slave no more” didirikan Desember 2012 oleh sekelompok kaum religius dan awam yang terlibat dalam perang melawan perdagangan manusia dan dalam melindungi korban yang sama. Suster Eugenia Bonetti telah berurusan dengan fenomena yang melibatkan ribuan gadis, banyak dari mereka adalah migran, itu selama lebih dari dua puluh tahun. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Radio Vatikan, Suster Bonetti menjelaskan pentingnya “mencegah dan memberantas kekerasan terhadap perempuan,” bersama dengan fenomena perdagangan manusia, “dengan membangun jaringan dengan kelompok, organisasi, dan asosiasi lain, baik di Italia maupun di luar negeri.” Perdagangan manusia adalah fenomena yang “berdampak pada beberapa negara asal, negara transit, dan negara tujuan. Kami ingin mengintensifkan kontak dan kolaborasi dengan mereka,” kata suster itu.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)
Artikel terkait:
Paus berdoa dengan rasa malu, pertobatan dan pengharapan saat Jalan Salib di Colosseum